
1. La Padang Sejati To Appaware Palakka Matinroe Ri Beulak menjadi Mangkau Bone ke 18 dan Datu Soppeng (1715-1720)
2. La Pareppa To Sappewalie Mattinroe Ri Sombo opu menjadi Mangkau Bone ke 19 (1720-1724), sebelumnya beliau menjadi Somba Ri Gowa ke 20 (1709-1712).
3. La panaungi To Appawawoi Arung mampu Mattinroe Ri Bisei menjadi Mangkau Bone ke 20.
4. La Tomasonge Jaliluddin Abdul Rajab Datu Baringang Mattinroe Ri Mallimongang menjadi Mangkau Bone ke 22 (1749-1775) dan atu Soppeng (1938-1749).
Demikianlah taktik dan startegi “kerukunan dalam keluarga” menjadi pukulan berat terhadap penguasa colonial Belanda, maka mereka tidak punya cara lain melawannya selain mengeluarkan senjata ampuh mereka: Devide Et Impera (politik pecah belah).