Berita Terkini :

TANAMAN OBAT 1

                                                                             Krangkong


Nama Ilmiah
Ludwigia adscendens (L.) Kara
Nama Daerah
Batak: Buang-buang
Sunda: Kambang peucit, Kaloga, Ganggeng landeuy,
Jawa: Krangkong, Krema, Pacar banyu, Tapak doro
Madura: Pangeor
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Myrtales
Suku: Onagraccae
Marga: Ludwigia
Jenis: Ludwigia adscendens (L.) Kara
Ciri-ciri
Habitus: Terna, aquatik, melata atau merayap, tinggi 20-40 cm.
Batang: Bulat, beruas-ruas, dari tiap ruas yang melata tumbuh akar, lunak, berongga, warna hijau atau hijau kemerahan.
Daun: Tunggal, tanpa daun penumpu, duduk berseling, tersebar, tangkai pendek, bentuk bulat telur, ujung membulat, pangkal runcing, tulang daun menyirip, permukaan licin, mengkilat, hijau.
Bunga: Tunggal, berkelamin satu, di ketiak daun, berkelompok, berbilang 2-6, daun mahkota 4 helai, ujung runcing, hijau, sumbu bunga bentuk tabung, mahkota lepas, 4 helai, panjang 1-2 cm, halus, duduk di atas bakal buah, benang sari 4, kuning muda.
Buah: Tunggal, buni, bentuk seperti kapsul memanjang, ujung runcing, panjang 2-3 cm, hijau.
Biji: Bulat, banyak, keras, coklat kehitaman.
Akar: Serabut, putih kotor.
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan air yang tumbuh secara liar di tepi-tepi sungai, sawah atau ditempat-tempat yang berair, pada ketinggian 10 m sampai 1600 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Mei-Agustus dan pengurnpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Kandungan Kimia
Seluruh bagian tanaman krangkong mengandung saponin, kardenolin dan flavonoid.
Khasiat
Daun, atau seluruh bagian tanaman krangkong dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan berkhasiat untuk anti nyeri, penurun panas dan peluruh air seni.
Untuk obat sakit kepala seluruh bagian tanaman krangkong segar sebanyak 30 gram, dicuci direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan 2 kali sehari, untuk obat demam seluruh bagian tanaman krangkong segar sebanyak 60 gram dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

                                                                           Krisan


Nama Ilmiah
Chrysanthemum indicum L.
Nama Daerah
Jawa: Krisan, Seruni
Botani
Sinonim: Pyrethrum indicum Cass.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Chrysanthemum
Jenis: Chrysanthemum indicum L.
Ciri-ciri
Habitus: Terna, tinggi 0,5-1 m.
Batang: Tegak, bulat, sedikit bercabang, permukaan kasar, hijau.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi bertoreh, panjang 7-13 cm, lebar 3-6 cm pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk cawan, di ketiak daun atau di ujung batang, garis tengah 3-5 cm, kelopak bentuk cawan, ujung runcing, hijau, benang sari dan putik halus, berkumpul di tengah bunga, mahkota lonjong, lepas, panjang 3-8 mm, kuning.
Buah: Lonjong, kecil, ditutupi selaput buah, masih muda putih setelah tua hitam.
Biji: Lonjong, kecil, hitam.
Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga krisan mengandung saponin, di samping itu daunnya mengandung alkaloida dan tanin, sedang bunganya juga mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata dan untuk obat luka.
Untuk obat bengkak mata dipakai + 10 gram bunga krisan, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Air hasil rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres mata yang sakit.

                                                                              Kremi

Nama Ilmiah
Portulaca quadrifida L.
Nama Daerah
Jawa: Kremi
Gorontalo: Jalu-jalu bobudo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophyllales
Suku: Portufacaceae
Marga: Portulaca
Jenis: Portulaca quadrifida L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, semusim, panjang ± 20 cm.
Batang: Bulat, beruas-ruas, gundul, ungu.
Daun: Tunggal, lonjong, berhadapan, panjang 3-10 cm, lebar 1,5-3,5 cm, tepi rata, ujung dan pangkal membulat, pertulangan menyirip, hijau keunguan.
Bunga: Tunggal, bulat, di ketiak daun, kelopak berlekatan, hijau, benang sari hijau kekuningan, putik bercabang, kepala putik bulat, hijau, mahkota bentuk corong, gundul, ujung membulat, berduri, panjang 3-6 cm, kuning.
Buah: Lonjong, hijau kekuningan.
Biji: Bentuk ginjal, coklat.
Akar: Tunggang, kuning pucat.
Kandungan Kimia
Herba kremi mengandung saponin dan tanin.
Khasiat
Daun kremi berkhasiat sebagai obat sakit perut, untuk peluruh air seni, wasir dan rambut rontok.
Untuk obat sakit perut dipakai + 7 gram daun segar kremi, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.

                                                                         Kremah
Nama Ilmiah
Alternanthera sessilis R. Br.
Nama Daerah
Lampung: Juruk demah
Batak: Ormak
Melayu: Sayor udang
Sunda: Tolot soyah
Jawa: Kremah
Botani
Sinonim: Alternanthera nodiflora R. Br
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophylales
Suku: Amaranthaceae
Marga: Alternanthera
Jenis: Altemanthera sessilis R. Br.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, merambat, panjang ± 30 cm.
Batang: Majemuk, berhadapan, lonjong, ujung dan pangkal runcing, panjang ± 2 cm, lebar ± 5 mm, pertulangan menyirip, hijau.
Daun: Bulat, masif, beruas-ruas, hijau kekuningan.
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun dan ujung batang, tangkai silindris, panjang + 5 mm, hijau muda, benang sari lima, tangkai sari bentuk mangkok, mahkota bentuk bulu, panjang 2-3 mm, putih kehijauan.
Buah: Kotak, kecil, coklat.
Biji: Bulat, hitam.
Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Khasiat
Batang bersama daun kremah berkhasiat sebagai obat perut mulas, berak darah dan obat pening kepala.
Untuk obat perut mulas dipakat + 10 gram batang bersama daun segar kremah, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                                        Krangean
Nama Ilmiah
Litsea cubeba Pers.
Nama Daerah
Sunda: Kilemo
Jawa: Krangean
Botani
Sinonim: Litsea citrata Bl, Tethrantera citrata Nees, T. polyantha Wall.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Rhamnales
Suku: Lauraceae
Marga: Litsea
Jenis: Litsea cubeba Pers.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 15 m.
Batang: Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata ujung runcing, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 10-14 cm, Lebar 7-9 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, kelopak hijau muda, bentuk mangkok, berbulu halus, mahkota bulat melengkung, kepala sari bulat, hijau kehitaman.
Buah: Bulat, keras, hitam.
Biji: Bulat, putih kotor.
Akar: Tunggang, coklat kehitaman.
Kandungan Kimia
Kulit batang dan daun krangean mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Kulit batang krangean berkhasiat untuk penawar bisa akibat serangga, buahnya berkhasiat sebagai obat batuk.
Untuk penawar bisa akibat gigitan serangga dipakai 10-15 gram kulit batang segar krangean, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah air kapur secukupnya sampai menjadi lembek, kemudian ditempelkan pada bekas gigitan serangga.


                                                                       Krambilan

Nama Ilmiah
Biophytum sensitivum D C.
Nama Daerah
Melayu: Daun hidup
Sunda: Ki payung kalapaon
Jawa: Tengah Krambilan
Ternate: Golofino
Halmahera: Gogiolo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Geraniales
Suku: Oxalidaceae
Marga: Biophytum
Jenis: Biophytum sensitivum D C.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tinggi 5-20 cm.
Batang: Bulat, tak bercabang, merati muda.
Daun: Majemuk, menyirip, dalam roset batang, anak daun empat sampai sepuluh pasang, ujung tumpul, bertepi rata, pangkal tumpul, tangkai 5-20 mm, hijau.
Bunga: Majemuk, pada ujung batang, kelopak + 5 mm, bertaju lima, ungu, mahkota ± 5 mm, kuning dengan ujung merah.
Buah: Kotak, bulat, kecil, hijau.
Biji: Kecil, masih muda putih setelah tua coklat.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Herba krambilan mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Herba krambilan berkhasiat sebagai peluruh air seni dan sebagai obat otot kejang.
Untuk obat peluruh air seni dipakai herba krambilan ± 20 gram, dicuci. direbus dengan 2 gelas air selama 20 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                             Kopi (Coffea robusta L)

Nama Ilmiah
Coffea robusta Lindl, ex De Willd.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rubiales
Suku: Rubiaceae
Marga: Coffea
Jenis: Coffea robusta Lindl, ex De Willd.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tinggi ± 5 m.
Batang: Berkayu, keras, tegak, putih ke abu-abuan.
Daun: Tunggal, bulat telur, mengkilat, ujung runcing, tepi rata, pangkal turnpul, panjang 5-15 cm, lebar 4-6,5 cm, pertulangan menyirip, langkai panjang 0,5-1 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak berbagi lima, hijau, mahkota bentuk bintang, putih, benang sari lima, tangkai sari putih, kepala sari hitam panjang putik ± 3 cm, kepala putik coklat, putih.
Buah: Bulat telur, diameter ± 5 mm, masih muda hijau setelah tua merah.
Biji: Bulat telur, berbelah dua, keras, putih kotor.
Akar: Tunggang, kuning muda.
Kandungan Kimia
Daun kopi mengandung alkaloida. saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Biji kopi berkhasiat sebagai pencegah keracunan tempe bongkrek, obat batuk, obat kuat dan peluruh air seni.
Untuk mencegah keracunan tempe bongkrek dipakai ± 5 gram biji kopi, disaring dan dilumbuk sampai halus, diseduh denga 1/2 gelas air matang panas kemudian disaring, Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                              Kopi (Coffea arabica L)

Nama Ilmiah
Coffea arabica L
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Rubiales
Suku Rubiaceae
Marga: Coffea
Jenis: Coffea arabica L
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 2-3 m.
Batang: Tegak, bulat, percabangan monopodial, permukaan kasar, kuning kotor.
Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung meruncing, pangkal tumpul, panjang 8-15 cm, lebar 4-7 cm, bertangkai pendek, hijau, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kelopak lonjong. lima helai, panjang +3 mm, hijau, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, panjang + 8 mm, putih, tangkai putik menjulang keluar tabung, putih, mahkota bentuk bintang, lima helai, panjang 7-9 mm, putih.
Buah: Batu, bulat telur, diameter 0,5-1 cm, masih muda hijau setelah tua merah.
Biji: Bentuk 1/2 bola, salah satu permukaan beralur, panjang 0,5-1 cm, putih kehijauan.
Akar: Tunggang, kuning muda.
Kandungan Kimia
Daun, buah dan akar kopi mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu buahnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Daun dan biji kopi berkhasiat untuk penyegar badan.
Untuk penyegar badan dipakai + 15 gram daun muda kopi, dicuci dan dimakan sebagai lalapan atau urapan.

                                                                            Kompri

Nama Ilmiah
Symphytum officinale L.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Solanales
Suku: Boraginaceae
Marga: Symphytum
Jenis: Symphytum officinale L.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, membentuk rumpun, tinggi 20-50 cm.
Batang: Semu, tidak berkayu, batang bertangkai.
Daun: Tunggal, bulat telur.ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan kasar, panjang 27-50 cm, lebar 4,5-14 cm, pertulangan menyirip, pelepah tumbuh berseling pada pangkal merupakan roset akar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk corong, bertaju lima, benang sari lima, kepala sari kuning, putih kekuningan.
Buah: Bulat, tiap buah terdiri dari 4 biji.
Biji: Bulat, kecil, keras, hitam.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun kompri mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun kompri berkhasiat sebagai obat rematik, obat mencret, obat tipus, obat lambung dan obat pegal linu.
Untuk obat rematik dipakai ± 15 gram daun rnuda segar kompri, dicuci, dipotong kecil-kecil, dimakan sebagai lalab.


                                                                          Kola leli


Nama Ilmiah
Zantedeschia aethiopica (L.) Spreng.
Nama Daerah
Jakarta: Kala leli
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa AraleS
Suku: Araceae
Marga: Zantedeschia
Jenis: Zantedeschia aethiopica (L.) Spreng.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi ± 2 m.
Batang: Tidak berbatang, membentuk umbi, putih kecoklatan.
Daun: Tunggal, bentuk jantung, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, lebar 30-60 cm, permukaan licin, hijau.
Bunga: Tongkal, silindris, di ketiak daun, tangkai 20-30 cm, seludang bunga bentuk sodet, putih, benang sari dan putik tersusun dalam bongkol, panjang 5-15 cm, kuning.
Buah: Buni, diameter ± 5 cm, hijau.
Biji: Bulat panjang, beralur membujur, hijau.
Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan umbi kola leli mengandung saponin dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung alkalolda.
Khasiat
Umbi kola leli berkhasiat sebagai obat sakit batuk kering, batuk influensa dan juga untuk obat demam.
Untuk obat batuk kering dipakai ± 15 gram umbi kola leli yang sudah kering lalu ditumbuk halus dan diseduh dengan 1 gelas air matang panas, dinginkan dan disaring, Hasil saringan diminum sekaligus, sehari dua kali pagi dan sore.

                                                                               Kola

Nama Ilmiah
Cola acuminata Schott et Endl.
Botani
Sinonim: Cola vera Schum
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Maivales
Suku: Sterculaceae
Marga: Cola
Jenis: Cola acuminata Schott et Endl
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 20 m.
Batang: Bulat, berkayu, keras, bercabang-cabang, permukaan kasar, hijau kecoklatan,
Daun: Tunggal, tersebar, bertangkai, bulat telur memanjang, ujung runcing, tepi rata, pangkal meruncing, panjang 7-19 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, kelopak bentuk kerucut, di ketiak daun, masih muda hijau setelah tua coklat, mahkota bentuk bintang, bertaju lima, benang sari sepuluh, tersusun seperti bintang, ungu, putik kuning, kuning keputih-putihan.
Buah: Kotak, tiap tangkai satu sampai lima, bulat memanjang. tiap buah berisi lima sampai lima belas
biji, panjang 8-15 cm, diameter 5-9 cm, hijau.
Biji: Bulat telur, keras, panjangnya 3-6 cm, lebar 2-4 cm, selaput biji rasa manis, wangi, merah.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Biji kola mengandung alkaloida, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Biji kola berkhasiat sebagai obat sakit kepala dan obat kuat.
Untuk obat sakit kepala dipakai ± 5 gram serbuk biji kola, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, di dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                                           Kluwih

Nama Ilmiah
Artocarpus altilis (Park.) Fsb.
Nama Daerah
Melayu: Gomu
Aceh: Kulu
Batak: Kulur
Minangkabau: Kalawi
Lampung: Kaluwih
Sunda: Kelewih
Jawa: Kluwih
Madura: Kolor
Bali: Kalewih
Bima: Kolo
Timor: Lakuf
Makassar: Gamasi
Selayar: Kuloro
Bugis: Ulo
Seram: Limes, Unas!
Halmahera: Dolai
Botani
Sinonim: Artocarpus communis J.R. & G.A. incisa (Thunb.) L.f.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Urticales
Suku: Moraceae
Marga: Artocarpus
Jenis: Artocarpus altilisis (Park.) Fsb.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10-25 m.
Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah, permukaan kasar, coklat.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.
Bunga: Tunggal, berumah satu, di ketiak daun, bunga jantan silindris, panjang 10-20 cm, kuning, bunga betina bulat, garis tengah 2-5 cm, hijau.
Buah: Semu majemuk, bulat, diameter 10-20 cm, berduri lunak, hijau.
Biji: Bentuk ginjal, panjang 3-5 cm, hitam.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Bunga dan daun kluwih mengandung saponin, polifenol dan tanin, sedang kulit batangnya mengandung flavonoida.
Khasiat
Bunga jantan kluwih berkhasiat sebagai obat sakit gigi dan daunnya untuk obat sakit kulit.
Untuk obat sakit gigi dipakai 1 buah bunga jantan kluwih, dibakar sampai rnenjadi arang lalu ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan dioleskan pada gusi gigi yang sakit.

                                                                             kismis

Nama Ilmiah
Muehlenbeckia platyclada (F.v. Muell.) Meissn.
Nama Daerah
Sunda: Kismis
Jawa: Enceng-enceng
Botani
Sinonim: Homalocladium platycladum (F.v. Muell.) Bailey
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Polygonales
Suku: Polygonaceae
Marga: Muehlenbeckia
Jenis: Muehlenbeckia platyclada (F.v. Muell.) Meissn.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tahunan, tinggi ± 10 m.
Batang: Berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, coklat.
Daun: Tunggal, berseling, lanset, panjang ± 7,5 cm, lebar ± 0,75 cm, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, pertulangan sejajar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk karang, berkelamin dua, di ketiak daun, tangkai bulat, benang sari banyak, kuning, putik satu, putih, kelopak satu, bentuk mangkok, hijau, mahkota lonjong ungu.
Buah: Buni, bulat, diameter ± 0,5 cm, hijau.
Biji: Kecil, bentuk ginjal, coklat.
Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Buah dan daun kismis mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah dan biji kismis berkhasiat sebagai obat seriawan, getahnya untuk menghilangkan kutil (tonjolan pada kulit).
Untuk obat seriawan dipakai ± 30 gram buah segar kismis, dicuci, ditumbuk sampai lumat lalu diseduh dengan 2 gelas air matang panas, setelah hangat-hangat kuku disaring. Hasil saringan digunakan untuk kumur.

                                                           Kina (Cinchona succirubra)

Nama Ilmiah
Cinchona succirubra Pavon et Klot.
Botani
Sinonim: Cinchona pubescens Vahl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rubiales
Suku: Rubiaceae
Marga: Cinchona
Jenis: Cinchona succirubra Pavon et Klot.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 17 m.
Batang: Berkayu, bulat, coklat kehijauan.
Daun: Tunggal, lonjong, hampir bulat, tepi rata-ujung dan pangkal tumpul, panjang 15-35 cm, lebar 9-23 cm, pertulangan menyirip, masih muda hijau setelah tua merah.
Bunga: Majemuk, bentuk bintang, tangkai 5-11 cm, putih kekuningan, kelopak bertaju lima, bagian pangkal menyatu, hijau, benang sari lima, tangkai sari putih, kepala sari coklat, putik hijau, mahkota bentuk tabung, ujung membesar, coklat muda.
Buah: Kotak, lonjong, keras, coklat muda.
Biji: Kecil, hitam,
Akar: Tunggang, coklat keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Kulit batang kina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan politenol.
Khasiat
Kulit batang kina berkhasiat sebagai obat malaria, penurun panas dan penambah nafsu makan.
Untuk obat malaria dipakai ± 2 gram serbuk kulit batang kina, diseduh dengan 1 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.

                                                           Kina (Cinchona ledgeriana)


Nama Ilmiah
Cinchona ledgeriana Moens.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rubiales
Suku: Rubiaceae
Marga: Cinchona
Jenis: Cinchona ledgeriana Moens.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tahunan, tinggi 5-15 cm.
Batang: Berkayu, tegak, bercabang-cabang, hijau kecoklatan.
Daun: Tunggal, bersilang, berhadapan, helaian bulat telur, ujung tumpul, tepi rata, pangka! runcing, panjang 10-35 cm, lebar 5-25 cm, pertulangan menyirip, tangkai 1-2,5 cm, hijau keunguan, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun atau di ujung batang, kelopak ujungnya bertaju lima, runcing, kuning agak putih, benang sari putih, kepala sari kuning, tangkai putik kuning kehijauan, kepala putik yang masih muda hijau selelah tua coklat, mahkota bentuk benang, putih kekuningan.
Buah: Kotak, lonjong, panjang 1,5-2 cm, lebar 4-6 mm, coklat.
Biji: Kecil, coklat.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Kulit batang kina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Kulit batang kina berkhasiat sebagai obat malaria, penurun panas dan penambah nafsu makan.
Untuk obat malaria dipakai ± 2 gram serbuk kulit batang kina, diseduh dengan 1 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.

                                                                            Kimpul

Nama Ilmiah
Xanthosoma violaceum Schoot
Nama Daerah
Sunda: Kimpul
Jawa: Bentul, Linjik
Halmahera Utara: Dilago gogomo
Botani
Sinonim: Xanthosoma nigrum (Veil.) Mansf.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Arales
Suku: Araceae
Marga: Xanthosoma
Jenis: Xanthosoma violaceum Schoot
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi + 2 m.
Batang: Tegak, tidak berkayu, bulat, membentuk umbi, putih kecoklatan.
Daun: Tunggal, bentuk jantung, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, lebar 30-60 cm, hijau.
Bunga: Tongkol, silindris, di ketiak daun, tangkai 20-30 cm, seludang bunga bentuk sodet, putih, benang sari dan putik tersusun dalam bongkol, kuning.
Buah: Buni, diameter + 5 cm, hijau.
Biji: Bulat panjang, beralur membujur, hijau.
Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan umbi kimpul mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida dan polifenol.
Khasiat
Umbi kimpul berkhasiat sebagai obat sakit bisul.
Untuk obat bisul dipakai + 25 gram kimpul, dicuci lalu ditumbuk halus kemudian dioleskan pada bagian yang bisul dan dibalut dengan kain yang bersih.

                                                                      Ketepeng cina


Nama Ilmiah
Cassia alata L.
Nama Daerah
Melayu: Daun kupang
Sunda: Ki manila
Jawa: Tengah Ketepeng cina
Madura: Acong-acong
Ternate: Kupang-kupang
Tidore: Tabakun
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Leguminosae
Marga: Cassia
Jenis: Cassia alata L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi ± 5 m.
Batang: Berkayu, bulat, percabangan simpodial, coklat kotor.
Daun: Majemuk, menyirip genap, anak daun delapan sampai dua puluh empat pasang, bentuk bulat panjang, ujung tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang 3,5-15 cm, lebar 2,5-9 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak berbagi lima, benang sari tiga, kuning, daun peiindung pendek, jingga, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning.
Buah: Polong, panjang, bersegi empat, panjang ± 18 cm, lebar ± 2,5 cm, masih muda hijau setelah tua hitam kecoklatan.
Biji: Segi tiga lancip, pipih, masih muda hijau setelah tua hitam.
Akar: Tunggang, bercabang, bulat, kehitaman.
Kandungan Kimia
Daun ketepeng cina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin dan antrakinon.
Khasiat
Daun ketepeng cina berhasiat sebagai obat kudis dan obat malaria.
Untuk obat kudis dipakai ± 10 gram daun segar ketepeng cina, dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Kemudian tempelkan pada kudis dan dibalut dengan kain bersih.

                                                                           Ketepeng


Nama Ilmiah
Cassia tora L.
Nama Daerah
Simalur: Idarang
Melayu: Galenggang kecil
Jawa Tengah: Ketepeng
Sunda: Ketepeng leutik
Timor: Pepo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Leguminosae
Marga: Cassia
Jenis: Cassia tora L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 1-2 m.
Batang: Berkayu, bercabang, hijau.
Daun: Majemuk, menyirip genap, anak daun bulat telur, tangkai pendek ujung meruncing, tepi rata, pangkal membulat, panjang 4-10 cm, lebar 15-20 mm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang atau di ketiak daun, kelopak berbagi lima, panjang ± 1 cm, kuning kehijauan, benang sari sepuluh, terdiri dari tiga lingkaran, lingkaran terluar pendek, lingkaran tengah lebih panjang dan lingkaran dalam terpanjang, menjepit putik dan panjangnya sama, hijau kekuningan, mahkota bulat telur, terdiri dari lima bagian, kuning.
Buah: Polong, bertangkai, masih muda bagian tengah coklat tepi hijau, setelah tua coklat.
Biji: Pipih, diameter + 50 mm, masih muda hijau setelah tua coklat.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun ketepeng mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun ketepeng berkhasiat sebagai obat kudis, obat malaria dan obat panu.
Untuk obat kudis dipakai ± 10 gram daun segar ketepeng, dicuci lalu ditumbuk sampai lumat, ditempelkan pada kudis dan dibalut dengan kain bersih.

                                                                            Ketela

Nama Ilmiah
Ipomoea batatas Poir.
Nama Daerah
Minangkabau: Ketelo
Lampung: Setilo
Enggano: Eba
Aceh: Gadong
Gayo: Gadong
Batak: Gadong enjolor
Madura: Telo
Bali: Kaselo
Sunda: Hui boiet
Jawa Tengah: Ketela rambat
Dayak: Katila
Sumbawa: Katabang
Bima: Uwi
Buol: Wui tutu
Makasar: Lame Jawa
Bugis: Lame Jawa
Seram: Timur Kaetela
Ambon: Patatas
Buru: Mangat
Halmaher:a Daso
Ternate: Ima
Tidore: Daso
Botani
Sinonim: Batatas edulis Chois, Convolvulus batatas L.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Solanales
Suku: Convolvulaceae
Marga: Ipomoea
Jenis: Ipomoea batatas Poir.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, panjang ± 5 m.
Batang: Bulat, bercabang, lunak, bergetah, beruas, tiap buku bisa tumbuh akar, membentuk umbi, hijau pucat.
Daun: Tunggal, bertangkai, bulat, ujung runcing, tepi rata, pangkal rompang, pertulangan menyirip, panjang 4-14 cm, lebar 4-11 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, bertaju lima, hijau, mahkota bentuk corong, panjang 3-4,5 cm, putih, benang sari lima, melekat pada mahkota, putik bentuk benang, kepala putik kecil, putih.
Buah: Kotak, bulat telur, beruang dua sampai empat, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji: Kecil, diameter ± 1 mm, putih kotor.
Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan akar ketela mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun ketela berkhasiat sebagai obat bisul, obat penurun panas dan obat luka bakar.
Untuk obat bisul dipakai ± 10 gram daun segar ketela, ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan pada bisul.

                                                                         kesemek


Nama Ilmiah
Diospyros kaki Thunb.
Nama Daerah
Jawa: Kesemek
Botani
Sinonim: Diospyros chinensis Blume, D. schitse Bunge, D. roxburghii Corr.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Ebenales
Suku: Ebenaceae
Marga: Diospyros
Jenis: Diospyros kaki Thunb.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 6-8 m.
Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, kasar, hijau kotor.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, panjang 10-16 cm, lebar 7-9 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Tunggal, di ketiak daun, kelopak bentuk bintang, hijau, benang sari panjang ± 1 cm, hijau pucat, kepala putik bulat, kuning, mahkota berbulu, kuning pucat.
Buah: Bulat, diameter 6-8 cm, masih muda hijau setelah tua kuning.
Biji: Bulat, keras, kuning.
Akar: Tunggang, putih kehitaman.
Kandungan Kimia
Buah dan akar kesemek mengandung saponin dan polifenol, di samping itu akarnya juga mengandung flavonoida, daunnya mengandung alkaloida, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Akar kesemek berkhasiat sebagai obat sakit demam.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram akar kesemek, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                                             Kesambi

Nama Ilmiah
Schleichera oleosa (Lour.) Oken
Nama Daerah
Melayu: Kusambi
Sunda: Kasambi
Jawa: Kesambi
Madura: Khosambi
Bali: Kesambi
Bima: Sambi
Sumba: Komi
Botani
Sinonim: Schleichera trijuga Willd, Stamannia skteroxylon Bl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Sapindales
Suku: Sapindaceae
Marga: Schleichera
Jenis: Schleichera oleosa (Lour.) Oken
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 25 m.
Batang: Tegak, bulat, berkayu, permukaan kasar, percabangan simpodial, coklat kotor.
Daun: Tunggal, lanset, berseling, panjang 11-25 cm, lebar 2-6 cm, tepi rata, ujung lancip, pertulangan menyirip tangkai bulat, panjang ± 1 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun atau ujung batang, kelopak 4-6 lembar, bersatu di pangkal, berduri, hijau, mahkota putih.
Buah: Bulat, coklat kehitaman.
Biji: Bulat, coklat.
Akar: Tunggang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Daun, akar dan batang kesambi mengandung saponin dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Daun kesambi berkhasiat sebagai obat eksim, obat kudis, obat koreng dan obat radang telinga.
Untuk obat eksem dipakai ± 15 gram daun segar kesambi, dicuci, direbus dengan 3 gelas air selama 25 menit, disaring. Hasil saringan dinginkan sampai airnya hangat untuk mencuci eksim sampai bersih.


                                                                                 Kertau

 
Nama Ilmiah
Morus macroura Miq.
Nama Daerah
Batak: Hole tanduk
Minangkabau: Andateh
Jawa: Kertau
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Urticales
Suku: Moraceae
Marga: Morus
Jenis: Morus macroura Miq.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 25 m.
Batang: Tegak, berkayu, bulat, permukaan berbintik-bintik, percabangan simpodial, hijau keputih-putihan.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, panjang 8-12 cm, lebar 4-10 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, tipis, kasar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, di ketiak daun, kelopak bunga halus, bercangap,hijau kekuningan, mahkota berbulu, putih kekuningan, benang sari empat, kepala sari dan putik satu, putih kekuningan.
Buah: Buni, bulat, hijau kekuningan.
Biji: Kecil, hitam.
Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun dan buah kertau mengandung alkaloida, saponin dan polifenol.
Khasiat
Daun kertau berkhasiat sebagai obat kudis.
Untuk obat kudis dipakai + 50 gram daun segar kertau, dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari pagi, siang dan sore sama banyak.


                                                                      kembang matahari

 
Nama Ilmiah
Helianthus annus L.
Nama Daerah
Aceh: Bungong mata hurai
Minangkabau: Bunga panca matohari
Melayu: Kembang matahari
Sunda: Kembang sarengenge
Jawa Tengah: Kembang srengenge
Madura Kembang mata are
Bali: Sungenge
Roti: Bunga ledomata
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Compositae
Marga: Helianthus
Jenis: Helianthus annus L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, semusim, tinggi ± 2,5 m.
Batang: Tegak, bulat, berbulu kasar, permukaan kasap, kuning keputih-putihan.
Daun: Tunggal, permukaan kasar, bulat telur, ujung lancip, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10-24 cm, lebar 7-19 cm, tangkai panjang 5-20 cm, bersegi, hijau.
Bunga: Tunggal, bentuk cawan, tumbuh di ujung batang, kelopak bentuk tabung, berlekuk, kuning muda, mahkota bentuk lanset, panjang 4-8 cm, benang sari lima, kepala sari berlekatan, hitam, tangkai putik kuning, kepala putik dua, kuning.
Buah: Kecil, bentuk tabung, diameter ± 3 mm, putih kotor.
Biji: Ujung lancip, pipih, berbulu, bergaris putih, panjang 1-10 mm, lebar ± 7 mm, hitam.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Biji kembang matahari mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Biji kembang matahari berkhasiat sebagai obat demam dan obat busung lapar.
Untuk obat demam dipakai ± 100 gram biji kembang matahari, disangrai seiama 15 menit, ditumbuk sampai lumat, dioleskan pada bagian perut dan leher.


                                                                         kembang bugang

 
Nama Ilmiah
Clerodendrum calamitosum L
Nama Daerah
Melayu: Kayu gambir
Sunda Kembang bugang
Jawa Tengah: Kembang bugang
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Solanales
Suku: Verbenaceae
Marga: Clerodendron
Jenis: Clerodendrum calamitosum L
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tegak, tinggi 0,5-1 m.
Batang: Berkayu, bercabang, diameter ± 1 cm, putih kehijauan.
Daun: Tunggal, silang berhadapan, bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 1,5-4 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, putih, kelopak bertaju lima, runcing panjang x 1,3 cm, ungu, mahkota bertaju lima, bulat telur, berambut, putih, benang sari lima, panjang ± 2,5 cm, tangkai sari putih kekuningan, tangkai putik putih, ungu.
Buah: Batu, bulat, pipih, hitam mengkilat.
Biji: Keras, kecil, hitam.
Akar: Tunggang, coklat kekuningan.
Kandungan Kimia
Daun dan akar kembang bugang mengandung saponin dan flavonoida. Di samping itu daun juga mengandung polifenol dan akarnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Daun kembang bugang berkhasiat sebagai obat demam, obat mencret, obat wasir, obat kencing nanah, obat bisul dan pelega perut.
Untuk obat demam dipakai ± 10 gram daun segar kembang bugang, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


                                                                                Kerak nasi

 
Nama Ilmiah
Sambucus javanica Reinw. ex Bl.
Nama Daerah
Aceh: Abur
Bengkulu: Babalat
Melayu: Kelak nasi
Sunda: Kerak nasi
Jawa: Brobos kebo
Tidore: Halemaniri
Botani
Sinonim: Sambucus canadensis L, Lindernia Crustacea F.V. Muell, Torenia polygonoides Benth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Rubiales
Suku: Caprifoliaceae
Marga: Sambucus
Jenis: Sambucus javanica Reinw. ex Bl.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tanunan, tinggi ± 3 m.
Batang: Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
Daun: Tunggal, berhadapan, lanset, panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi beringgit, pertulangan menyirip, ibu tulang daun bagian bawah menonjol, permukaan halus, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, berkelamin dua, di ujung batang, kelopak bentuk bintang, tangkai putik silindris, halus, kepala sari bulat, mahkota bentuk corong, putih.
Buah: Buni, bulat, ungu.
Biji: Lonjong, keras, ungu.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun dan akar kerak nasi mengandung saponin dan tanin, sedang buahnya mengandung saponin dan flavonoida.
Khasiat
Daun kerak nasi berkhasiat sebagai obat pegal linu dan peluruh air seni.
Untuk obat pegal linu dipakai + 15 gram daun segar kerak nasi, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.



                                                                                Kepundung

 
Nama Ilmiah
Baccaurea racemosa Muell. Arg.
Nama Daerah
Melayu: Kepundung
Sunda: Menteng
Jawa: Kapundung
Botani
Sinonim: Pierardia racemosa Bl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Euphorbiales
Suku: Euphorbiaceae
Marga: Baccaurea
Jenis: Baccaurea racemosa Muell. Arg.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10-25 m.
Batang: Tegak, berkayu, bulat, kasar, percabangan simpodial, putih kecoklatan.
Daun: Tunggal, tersebar, lonjong, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, panjang 7-20 cm, lebar 3-7,5 cm, tangkai silindris, hijau muda, panjang + 2 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, berkelamin satu, di batang atau di cabang, tangkai silindris, panjang ± 10 cm, kelopak bentuk mangkok, benang sari empat sampai enam, bunga betina lebih besar dari bunga jantan, mahkota terbagi lima, kuning.
Buah: Buni, bulat, diameter ± 2 cm, masih muda hijau setelah tua kuning.
Biji: Bulat, diameter ± 0,5 cm, putih kekuningan.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang kepundung mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloids.
Khasiat
Daun kepundung berkhasiat sebagai obat mencret dan untuk peluruh haid.
Untuk peluruh haid dipakai ± 20 gram daun segar kepundung, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.


                                                                                   Kepel

 
Nama Ilmiah
Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th.
Nama Daerah
Sunda: Burahol
Jawa: Kepel
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Ranunculales
Suku: Annonaceae
Marga: Stelechocarpus
Jenis: Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook. f. & Th.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 12 m.
Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan monopodial, coklat.
Daun: Tunggal, lonjong, panjang 8-20 cm, lebar 4-6 cm, ujung dan pangkal meruncing, halus, pertulangan bawah menonjol, mengkilat, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, tersebar di batang dan cabang, tangkai silindris, panjang +/- 4 cm, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota lonjong, kuning.
Buah: Buni, bulat, kulit kasar, diameter + 5 cm, coklat.
Biji: Bentuk ginjal, halus, hitam mengkilat.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daging buah, biji dan akar kepel mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu bijinya juga mengandung alkaloida, dan daunnya mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daging buah kepel berkhasiat sebagai obat radang ginjal dan untuk peluruh air seni.
Untuk obat radang ginjal dipakai ± 1 buah kepel yang sudah matang. kemudian daging buahnya dimakan langsung.


                                                                           Kentang ireng

 
Nama Ilmiah
Coleus tuberosus Benth
Nama Daerah
Aceh: Kemili
Batak: Hombili
Melayu: Gombili
Sumatera Barat: Kemili
Jakarta: Kentang Jawa
Sunda: Huwit kentang
Jawa: Kentang klici, Kentang ireng
Madura: Kambili
Bali: Sabrang
Botani
Sinonim: Coleus parviflorus Benth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Solanales
Suku: Lamiaceae
Marga: Coleus
Jenis: Coleus tuberosus Benth.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 20-75 cm.
Batang: Tegak atau sedikit merambat, bersegi, lunak, hijau.
Daun: Tunggal, berseling, bentuk lonjong, ujung tumpul, pangkal bertoreh, tepi beringgit, panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan daun menyirip, permukaan sedikit berbulu, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ujung batang, bertangkai panjang, kelopak bentuk bintang, mahkota bentuk bibir, kecil, ungu.
Buah: Bulat, ditutupi selaput buah, hijau.
Biji: Bulat, kecil, hitam.
Akar: Serabut membentuk umbi, hitam.
Kandungan Kimia
Umbi dan daun kentang ireng mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Umbi kentang ireng berkhasiat sebagai obat bengkak-bengkak.
Untuk obat bengkak dipakai + 25 gram umbi segar kentang ireng, dicuci, diparut lalu ditempelkan pada bagian yang bengkak kemudian dibalut dengan kain bersih.


                                                                                  Kentang

 
Nama Ilmiah
Solanum tuberosum L.
Nama Daerah
Minangkabau: Kentang
Solor: Uwe wolanda
Aceh: Gantang
Batak: Kentang
Nias: Gowi walandra
Palembang: Ubi kumandur
Lampung: Ubi mandera
Melayu: Kentang
Jawa Tengah: Kenlang
Sunda: Kentang
Madura: Kentang
Bali: Kentang
Gorontalo: Alatape
Makasar: Lame balanda
Sumba: Katabi jawa
Flores: Tuka wawa
Ternate: Artapel
Tidore: Artape
Buru: Astapel
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Solanales
Suku: Solanaceae
Marga: Solanum
Jenis: Solanum tuberosum L
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi ± 50 cm.
Batang: Bulat, bentuk silindris, pucuk berbulu, hijau muda.
Daun: Majemuk, bulat telur, berbulu, ujung meruncing, tepi rata, pangkal runcing, panjang 12-15 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bercabang menggarpu, di ujung dan di ketiak daun, kelopak panjang 8,5-15 mm, hijau keputih-putihan, mahkota pendek, bentuk lonjong, putih, benang sari melekat pada tabung mahkota, bakal buah 2-6 ruang dengan banyak bakal biji, tangkai putik bentuk jarum, kepala putik kecil, putih.
Buah: Buni, bulat lonjong, kuning kecoklatan
Biji: Pipih, bentuk ginjal, kuning.
Akar: Tunggang, putih kekuningan.
Kandungan Kimia
Umbi kentang mengandung alkaloida, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Umbi kentang berkhasiat sebagai obat luka bakar, obat kencing manis dan obat kurang darah.
Untuk obat luka bakar dipakai ± 50 gram umbi segar kentang, dikupas, diparut dan ditambah 1 sendok teh minyak kelapa, digerus sampai rata dan dibalurkan pada tempat luka bakar.

                                                                  Kenikir (Tagetes erecta L)

 
Nama Ilmiah
Tagetes erecta L
Nama Daerah
Jawa Tengah: Kenikir
Sunda: Saes
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Compositae
Marga: Tagetes
Jenis: Tagetes erecta L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 0,5-1,5 m.
Batang: Bulat, tegak, beralur, bercabang, putih kehijauan.
Daun: Majemuk, bentuk lanset, ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 3-15 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk cawan, tangkai panjang, daun pembalut berbentuk lonceng, kepala putik bercabang dua, kuning, benang sari kuning, ungu.
Buah: Bentuk lonceng, panjang 1-1,5 cm.
Biji: Bentuk jarum, hitam.
Akar: Tunggang, putih kekuningan.
Kandungan Kimia
Daun kenikir mengandung saponin dan flavonoida.
Khasiat
Daun kenikir berkhasiat sebagai penangkal serangga.
Untuk penangkal serangga dipakai ± 100 gram daun segar kenikir, dijemur sampai kering kemudian dibakar



                                                         Kenikir (Cosmos caudatus H. B. K.)

 
Nama Ilmiah
Cosmos caudatus H. B. K
Nama Daerah
Melayu: Ulam rija
Jawa Tengah: Kenikir
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Cosmos
Jenis: Cosmos caudatus H. B. K.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 75-100 cm, bau khas.
Batang: Tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak, muda berbuu, beruas, hijau keunguan.
Daun: Majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, di ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota terdiri dari 8 daun mahkota, panjang + 1 cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah.
Buah: Keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Keras, kecil, bentuk jarum, panjang ± 1 cm, hitam.
Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun kenikir mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Daun kenikir berkhasiat sebagai penambah nafsu makan, obat lemah lambung dan untuk mengusir serangga.
Untuk penambah nafsu makan dipakai + 100 gram daun segar kenikir, dicuci, dimakan sebagai lalab.


                                                                                  Kendal

 
Nama Ilmiah
Cordia obliqua Auct.
Nama Daerah
Melayu: Teo-teo
Sumatera barat: Nunang
Jawa: Kendal
Madura: Kendhal
Bali: Kendai
Roti: Kai Nunak
Timor: Tatasinunang
Gorontalo: Lantolo
Bugis: Cena
Botani
Sinonim: Cordia suaveolens Willd, C. dichotoma Forst. f.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Solanales
Suku: Boraginaceae
Marga: Cordia
Jenis: Cordia obliqua Auct.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 15-20 m.
Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, coklat.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi berombak, ujung meruncing, pangkal tumpul, panjang 8-13cm, lebar 3-8 cm, permukaan kasar, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk karang, di ketiak daun, kelopak bentuk tabung, hijau, benang sari 3 helai, putih, tangkai putik pipih, melengkung, putih. mahkota bentuk bintang, panjang 2-5 mm, putih,
Buah: Buni, bulat teur, panjang 8-15 mm, masih muda hijau setelah tua merah.
Biji: Bulat telur, permukaan beralur. berlendir coklat.
Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Kulit batang, daun dan buah kendal mengandung saponim, di samping itu kulit batang dan daunnya juga mengandung flavonoida dan tanin, sedang buahnya mengandung polifenol.
Khasiat
Kulit batang dan daun kendal berkhasiat sebagai obat demam.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram kulit batang kendal, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan saring. Hasil saringan diminum dua kali pagi dan sore sama banyak.


                                                                                   Kencur

 
Nama Ilmiah
Kaempferia galanga L.
Nama Daerah
Aceh: Ceuku
Gayo: Tekur
Batak: Kaciwer
Mentawai: Kopuk
Minangkabau: Cakue
Lampung: Cokur
Melayu: Kencur
Sunda: Cikur
Jawa Tengah: kencur
Madura: Kencor
Kangean: Cekor
Jakarta: Kencur
Bali: Cekuh
Sasak: Cekur
Sumba: Cekir
Roti: Sokus
Bima: Soku
Minahasa: Kencur
Gorontalo: Hume Pete
Buol: Tukulo
Bari: Tadosi
Makasar: Cakuru
Bugis: Ceku
Ambon: Asuli
Haruku: Souro
Nusa laut: Soulo
Buru: Onega
Ternate: Bataka
Marind: Ukap
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Bangsa: Zingiberales
Suku: Zingiberaceae
Marga: Kaempferia
Jenis: Kaempferia galanga L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tahunan, tinggi + 20 cm
Batang: Semu, pendek, membentuk rimpang, coklat keputih-putihan.
Daun: Tunggal, bentuk lonjong, panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, hijau.
Bunga: Tunggal, bentuk terompet, panjang 2,5-5 cm, benang sari panjang ± 4 mm, kuning, puik putih, putih keunguan.
Akar: Serabut, coklat kekuningan.
Kandungan Kimia
Rimpang kencur mengandung saponin, flavonoida dan pollfenol. di samping minyak atsiri.
Khasiat
Rimpang kencur berkhasiat sebagai obat batuk, obat kembung, obat mual, obat bengkak dan obat bisul
Untuk obat batuk dipakai ± 5 gram rimpang segar kencur, dicuci, dikunyah-kunyah sampai halus lalu ditelan.




                                                                                    Kenari


 
Nama Ilmiah
Canarium commune L.
Nama Daerah
Melayu: Kenari
Sunda: Kenari
Jawa: Kenari
Madura: Kandreh
Bima: Kenari
Flores: Koja
Makasar: Kanare
Bugis: Kanare
Ambon: yale
Ternate: Nyiha
Botani
Sinonim: Canarium amboinense Hochr, C. vulgare Leenh, C. moluccanum Bl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Geraniales
Suku: Burseraceae
Marga: Canarium
Jenis: Canarium commune L.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 20 m.
Batang: Tegak, berkayu, bulat, halus, percabangan simpodial, putih kotor.
Daun: Majemuk, menyirip ganjil, berhadapan, lonjong, tepi panjang 12-18 cm, lebar 4-6,5 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di batang sebelah atas, tangkai panjang ± 7 cm, hijau muda, kelopak bentuk tabung, pendek, halus, hijau keputih-putihan, benang sari banyak, putih, kepala sari bentuk segi tiga, mahkota bentuk segi tiga atau bintang, halus, kuning keputih-putihan.
Buah: Buni, bulat atau lonjong, masih muda hijau setelah tua biru kehitaman.
Biji: Lonjong, keras, hitam.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang kenari mengandung saponin dan tanin, bijinya mengandung saponin dan juga minyak lemak.
Khasiat
Daun kenari berkhasiat untuk pelancar haid, minyak bijinya untuk kosmetika.
Untuk pelancar haid dipakai +10 gram daun segar kenari, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 rnenit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.



                                                                                 Kenanga

 
Nama Ilmiah
Canangium odoratum Baill.
Nama Daerah
Aceh: Kenanga
Gayo: Selanga
Nias: Ngana-ngana
Minangkabau: Ingona
Sumatera Timur: Salapin
Sumatera Barat: Kupa Apale
Sumatera Selatan: Kupa lena
Sunda: Kananga
Jawa Tengah: Kenanga
Madura: Kananga
Bali: Sandat
Sasak: Sandat
Bima: Kananga
Sawu: Tenaga
Roti: Bunga kacik
Sulawesi Utara: Lalingiran
Bugis: Kananga
Buru: Lomulilano
Botani
Sinonim: Canangium truticosum Graib.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Ranunculales
Suku: Annonaceae
Marga: Canangium
Jenis: Canangium odoratum Baill.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 10 m.
Batang: Berkayu, bulat, bercabang, hijau kotor.
Daun: Tunggal, tersebar, bulat telur, ujung runcing, pangkal rata, panjang 10-23 cm, lebar 3-14 cm, pertulangan menyirip, bertangkai 1-5 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, kuning, kelopak bentuk corong, hijau, benang sari banyak, coklat muda, kepala putik bulat, daun mahkota enam, lanset, panjang 5-7,5 cm, masih muda hijau setelah tua kuning.
Buah: Buni, lonjong, panjang ± 2 cm, hijau.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Bunga kenanga mengandung saponin, flavonoida dan polfenol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Bunga kenanga berkhasiat sebagai obat nyeri haid, di samping itu bunganya untuk bahan kosmetika.
Untuk obat nyeri haid dipakai ± 15 gram bunga segar kenanga, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin airnya diminum sekaligus.





                                                                                  Kemuning

 
Nama Ilmiah
Murraya paniculata Jacq.
Nama Daerah
Melayu: Kemuning
Minangkabau: Kemunieng
Sunda: Kamuning
Jawa: Tengah Kemuning
Madura: Kamoneng
Bali: Kemuning
Bima: Kemuni
Sumba: Kemuning
Roti: Sukik
Manado: Kamuning
Bare: Kamoni
Makasar: Kamuning
Bugis: Palopo
Wetar: Eschi
Aru: Fanasa
Ambon: Kamoni
Ulias: Kamoni
Buru: Kamone
Botani
Sinonim: Murraya exotica
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Geraniales
Suku: Rutaceae
Marga: Murraya
Jenis: Murraya paniculata Jacq.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 3-7 m.
Batang: Berkayu, beralur, percabangan monopodial, coklat kotor.
Daun: Majemuk, anak daun empat sampai tujuh, permukaan licin, bentuk corong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak 2-25 mm, benang sari bentuk jarum, putih, putik satu, mahkota panjang 6-27 mm, lebar 4-10 mm, putih.
Buah: Buni, jorong, diameter ± 1 cm, masih muda hijau selelah tua merah.
Biji: Kecil, lanset, putih.
Akar: Tunggang, kuning keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Daun dan batang kemuning mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung tanin, selain minyak atsiri.
Khasiat
Daun kemuning berkhasiat sebagai penghalus kulit dan obat haid tidak teratur, kulit batangnya berkhasiat sebagai obat sakit gigi.
Untuk penghalus kulit dipakai + 30 gram daun segar kemuning, dicuci, ditumbuk sampai lumat, ditambah 1 gelas air di lulurkan pada kulit sebelum tidur.



                                                                                Kemukus

 
Nama Ilmiah
Pipercubeba L. f.
Nama Daerah
Simalur: Kemekuh
Melayu: Kemukus
Sunda: Rinu
Jawa Tengah: Kemukus
Madura: Kamokos
Makasar: Pamukusu
Botani
Sinonim: Cubila Officinalis Miq.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Piperales
Suku: Piperaceae
Marga: Piper
Jenis: Pipercubeba L. f.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, membelit.
Batang: Tidak berkayu, lunak, beruas, percabangan simpodial, permukaan licin, diameter 5-15 mm, mempunyai akar pelekat, hijau.
Daun: Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung ujung meruncing, tepi rata, berseling atau tersebar, bekas dudukan daun nampak jelas, panjang 8,5-15,5 cm, lebar 3-9,5 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, panjang 3-10 cm, tangkai 6-20 mm, hijau, daun pelindung elips, melekat pada tangkai bulir, benang sari tiga, putik tiga sampai lima, putih, kuning kehijauan.
Buah: Bulat, bertangkai, diameter 6-8 mm, tangkai panjang 2-5 mm, coklat kehitaman.
Biji: Kecil, lanset, putih kecoklatan.
Akar: Serabut, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Buah dan bunga kemukus mengandung saponin dan flavonoida, disamping minyak atsiri.
Khasiat
Buah kemukus berkhasiat sebagai obat sesak nafas, penghangat badan dan penghilang bau mulut.
Untuk obat sesak nafas dipakai ± 15 gram serbuk biji kemukus, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan ditambah 1 sendok makan madu, diaduk sampai rata, kemudian diminum sekaligus.





                                                                                Kemloko

 
Nama Ilmiah
Phyllanthus emblica L.
Nama Daerah
Melayu: Malaka
Minangkabau: Balaka
Sunda: Malaka
Jawa: Kemloko
Madura: Malakah
Botani
Sinonim: Emblica officinalis Gaertn.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Euphorbiales
Suku: Euphorbiaceae
Marga: Phyllanthus
Jenis: Phyllanthus emblica L.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 10 m.
Batang: Tegak, bulat, berkayu, percabangan monopodial, coklat keputih-putihan.
Daun: Majemuk, lonjong, pangkal dan ujung runcing, panjang 14-22 mm, lebar 3,5 mm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Tunggal, bulat, di ketiak daun, panjang 5-6 mm, benang sari tiga, putih, tangkai putik berlekatan, hijau pucat, mahkota merah keunguan.
Buah: Bundar, beruang tiga, kuning pucat.
Biji: Lonjong pipih, keras, coklat muda.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Buah, daun dan akar kemloko mengandung polifenol, di samping itu daun dan akarnya juga mengandung flavonoida dan daunnya juga mengandung saponin.
Khasiat
Buah kemloko berkhasiat sebagai obat sariawan dan gusi bengkak/bernanah.
Untuk obat sariawan dipakai ± 50 gram daging buah kemloko yang tua, dicuci, diparut dan peras, kemudian hasil perasannya diminum sekaligus.



                                                                          Kemlandingan

 
Nama Ilmiah
Leucaena glauca Benth.
Nama Daerah
Melayu: Pete cina
Sunda: Kemalandingan
Jawa Tengah: Kemlandingan
Madura: Kalandingan
Botani
Sinonim: Leucaena leucocephala (Lmk.) De Wit.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rosales
Suku: Mimosaceae
Marga: Leucaena
Jenis: Leucaena glauca Benth.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tinggi 2-5 m.
Batang: Berkayu, penampang bulat, bercabang, hijau kecoklatan.
Daun: Majemuk, bentuk menyirip, anak daun, bulat telur, panjang 6-25 cm, lebar 2-5 cm, ujung runcing, tepi rata, pangkal tumpul, hijau.
Bunga: Bongkol, kelopak bentuk lonceng, hijau, benang sari sepuluh, panjang + 1 cm, daun mahkota lepas, bentuk lanset, panjang ± 5 mm, tangkai panjang, putih kekuningan.
Buah: Polong, bentuk lanset, panjang 8-18 cm, lebar ± 2 cm, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji: Bulat telur, masih muda hijau setelah tua coklat.
Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun kemlandingan mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Biji kemlandingan berkhasiat sebagai peluruh air seni dan obat cacing.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 15 gram serbuk biji kemlandingan, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.




                                                                             Kemladean

 
Nama Ilmiah
Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans.
Nama Daerah
Melayu: Pasilan
Sunda: Mangandeuh
Jawa: Kemladean
Jakarta: Benalu
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Santalales
Suku: Loranthaceae
Marga: Scurrula
Jenis: Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans.
Ciri-ciri
Habitus Tema, parasit obligat.
Batang: Menggantung, berkayu, silindris, berbintik-bintik, coklat.
Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, ujung agak meruncing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 5-9 cm, lebar 2-4 cm, permukaan alas hijau permukaan bawah coklat.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, terdiri dari 4-6 bunga, di ketiak daun atau di ruas batang, tangkai pendek, kelopak bentuk kerucut terbalik, panjang ± 3 mm, bergigi empat, benang sari panjang 2-3 mm, kepala putik bentuk tombol, tabung mahkota panjang 1-2 cm, taju mahkota melengkung ke dalam, merah.
Buah: Kerucut terbalik, panjang + 8 mm, coklat.
Biji: Bulat, kecil, hitam.
Akar: Menempel pada pohon inang, berfungsi sebagai penghisap, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun dan batang kemladean mengandung saponin dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida dan flavonoida.
Khasiat
Daun dan batang kemladean berkhasiat sebagai obat kuning.
Untuk obat sakit kuning dipakai + 15 gram daun dan batang kemladean, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus, sehari dua kali pagi dan sore.







                                                                                  Kemiri

 
Nama Ilmiah
Aleurites moluccana L.Willd
Nama Daerah
Aceh: Kereh
Batak: Hambiri
Minangkabau: Buah koreh
Melayu: Kemiri
Sunda: Muncang
Jawa: Kemiri
Madura: Komere
Bali: Kameri
Sumba:; Kawilu
Makasssar: Sapiri
Bugis: Ampiri
Gorontalo: Bintalo dudulaa
Ternate: Sakete
Buru: Hagi
Botani
Sinonim: Aleurites triloba Forst, A. javanica Gand.
Klasifikasi
Divisi Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Euphorbiales
Suku: Euphorbiaceae
Marga: Aleurites
Jenis: Aleurites moluccana (L.) Willd.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 25-30 m.
Batang: Tegak, berkayu, permukaan banyak lentisel, percabangan simpodial, pada batang sebelah atas terdapat tonjolan bekas melekatnya tangkai daun, coklat.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, bergelombang, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, bawah halus, panjang 18-25 cm, lebar 7-11 cm, tangkai silindris, panjang 10-15 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, diujung cabang, tangkai silindris, panjang 2-3, 5 cm, hijau kecoklatan, kelopak lonjong, permukaan bersisik rapat, hijau, benang sari jumlah 5-8 buah, tangkai sari bulat, merah, kepala sari bentuk kerucut, merah, putik bulat, putih, mahkota putih.
Buah: Kotak, bulat telur, beruas-ruas, panjang ± 7 cm, lebar ± 6,5 cm, masih muda hijau setelah tua coklat, berkeriput.
Biji: Bulat, berkulit keras, berusuk atau beralur, diameter ± 3,5 cm, berdaging, berminyak, putih kecoklatan.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daging biji, daun dan akar kemiri mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu daging bijinya mengandung minyak lemak.
Khasiat
Daging biji kemiri berkhasiat untuk urus-urus.
Untuk urus-urus dipakai 2 buah daging biji kemiri, dicuci, ditumbuk sampai lumat, kemudian diseduh dengan 1/4 gelas air matang panas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.




                                                                                  Kemiren

 
Nama Ilmiah
Hernandia peltata Meissn.
Nama Daerah
Melayu: Kampe
Sunda: Binong
Jawa: Kemiren
Halmahera: Nauma lako
Ternate: Nyalako
Tidore: Nyalau
Botani
Sinonim: Hernandia sonora L, H. javanica Tuyama
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Ranales
Suku: Hernandiaceae
Marga: Hernandia
Jenis: Hernandia peltata Meissn.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 15 m.
Batang: Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
Daun: Tunggal, tersebar, lonjong, panjang 15-22 cm, lebar 9-11 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, dalam satu malai terdapat dua bunga jantan di pinggir dan bunga betina di tengah, di ketiak daun, mahkota 8 helai, benang sari empat, kepala sari bulat, putik bentuk gada, putih,
Buah: Kotak, bulat, hijau.
Biji: Bulat, pipih, coklat.
Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Biji dan buah kemiren mengandung saponin, flavonoida dan tanin, batangnya mengandung saponin.
Khasiat
Biji kemiren berkhasiat sebagai obat masuk angin.
Untuk obat masuk angin dipakai + 15 gram biji kemiren kering, dicuci, ditumbuk sampai lumat ditambah air secukupnya diperas dan disaring.Hasil saringan digosokkan pada badan.



                                                                               Kemenyan

 
Nama Ilmiah
Styrax benzoin
Nama Daerah
Medan: Kemenyan
Jawa: Kemenyan
Makasar: Kamanyang
Botani
Sinonim: Laurus benzoin Houtt, Benzoin officinalis Hayne, Lithocarpus benzoicus Bl, Styrax tonkinensis (Pierre) ex Hartwich
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Ebenales
Suku: Styracaceae
Marga: Styrax
Jenis: Styrax benzoin Dryand.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon tinggi ± 18 m.
Batang: Tegak, bulat, berkayu, halus, percabangan simpodial, coklat muda.
Daun: Tunggal, lonjong, berseling, tersebar, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tepi rata, ujung meruncing, pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau, tangkai bulat, panjang 0,5-1,5 cm, hijau pucat.
Bunga: Majemuk, lonjong, di ketiak daun dan ujung batang, tangkai bulat, hijau, kelopak bentuk mangkok, berbulu, hijau, benang sari putih, putik silindris, putih, mahkota bertaju lima, bentuk lonceng, putih.
Buah: Lonjong, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, diameter ± 1,2 cm, coklat.
Akar: Tunggang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan akar kemenyan mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Kulit batang kemenyan berkhasiat sebagai obat penenang.
Untuk obat penenang dipakai + 3 gram kulit batang kemenyan, dicuci lalu ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.]



                                                                                Kamboja

 
Nama Ilmiah
Plumiera acuminata Aft.
Nama Daerah
Minangkabau: Pandam
Melayu: Bunga kemboja
Jawa Tengah: Semboj'a
Madura: Cempaka
Bali: Bunga jabun
Sasak: Semboja
Roti: Bunga matandani
Manado: Kamboja
Buol: Bunga jera
Makasar: Bunga Jene mawara
Halmahera: Capak butu
Ternate: Saya kolocucu
Tidore: Capaka kubu
Botani
Sinonim: Plumiera acutifolia Poir.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Apocynales
Suku: Apocynaceae
Marga: Plumiera
Jenis: Plumiera acuminata Aft.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, begetah, tinggi 1,5-6 m.
Batang: Berkayu, bulat, bercabang, bekas dudukan daun nampak jelas, putih kehijauan.
Daun: Tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tebal, panjang 10-25 cm, lebar 5-10 cm, pertulangan menjari, permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda.
Bunga: Majemuk, malai rata, di ujung batang, kelopak bentuk corong, putih kemerah-merahan, mahkota bunga empat, putih.
Buah: Bumbung, bentuk lanset, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji: Bulat, bersayap, putih kotor.
Akar: Tunggang, bercabang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, disamping itu daunnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Getah batang kamboja berkhasiat sebagai obat bisul dan obat busung lapar.
Untuk obat bisul dipakai ± 2 ml getah batang kamboja kemudian dioleskan pada bisul.




                                                    Kembang torong (Hippeastrum equestre)

 
Nama Ilmiah
Hippeastrum equestre Herb.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Liliales
Suku: Amaryllidaceae
Marga: Hipeastrum
Jenis: Hippeastrum equestre Herb.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, menahun, tinggi 40-60 cm.
Batang: Tidak berbatang, di dalam tanah membentuk umbi lapis, putih.
Daun: Tunggal, roset akar, lanset, panjang 30-60 cm, lebar 3-6 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan sejajar, sedikit berdaging, lunak, licin, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 2-5 kuntum, daun penumpu tipis, coklat, tangkai bunga berongga, panjang 25-40 cm, benang sari jumlah 6-8, putik duduk di tengah bunga, ujung beruang 3 berlendir, putih, dasar mahkota saling menutup membentuk terompet, ujung lepas, 6 helai, panjang 10-15 cm, merah.
Buah: Kotak, beruang 3 atau 4, bulat panjang, tiap kotak berisi banyak biji, hijau.
Biji: Bulat, pipih, hitam.
Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Umbi, daun dan bunga kembang torong mengandung saponin dan
flavonoida, di samping itu umbinyajuga mengandung polifenol.
Khasiat
Umbi lapis kembang torong berkhasiat sebagai obat bengkak leher dan sakit tenggorokan.
Untuk obat bengkak leher dipakai ± 25 gram umbi lapis kembang torong, dicuci dan ditumbuk halus lalu ditempelkan pada leher yang
membengkak kemudian dibalut dengan kain yang bersih.



                                                  Kembang torong (Hippeastrum puniceum)

 
Nama Ilmiah
Hippeastrum puniceum (Lamk.) O. K.
Botani
Sinonim: Hippeastrum equestre (W. Ait) Herb, Amaryllis equestris W. Ait, A. belladonna Auct. non L
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Liliales
Suku: Amaryllidaceae
Marga: Hippeastrum
Jenis: Hippeastrum puniceum (Lamk.) O. K.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi ± 70 cm.
Batang: Lunak, bulat, membentuk umbi, coklat kotor.
Daun: Tunggal, lanset, panjang 20-60 cm, lebar 3-5 cm, tebal, ujung runcing, pangkal melekat pada batang, tepi rata, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk karang, tangkai 30-60 cm, bulat daun pelindung dua, mahkota tebal, 6 helai, bertaju, benang sari enam, putih, putik panjang ± 9 cm, merah.
Buah: Kotak, bulat telur, panjang 3-7 cm, lebar 1-3 cm, coklat.
Biji: Bulat, kecil, hitam.
Akar: Serabut, putih kotor.
Kandungan Kimia
Umbi dan daun kembang torong mengandung saponin dan polifenol, di samping itu umbinya juga mengandung alkaloida dan daunnya mengandung flavonoida.
Khasiat
Umbi kembang torong berkhasiat sebagai obat kaki bengkak
Untuk obat kaki bengkak dipakai ± 30 gram umbi segar kembang torong, dicuci, ditumbuk sampai lumat, tempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih.



                                                                           Kembang telang

 
Nama Ilmiah
Clitoria ternatea L.
Nama Daerah
Melayu: Bunga biru
Sunda: Kembang telang
Jawa: Kembang teleng
Makasar: Bunga talang
Bugis: Bunga temen raleng
Halmahera: Bisi
Ternate: Sejamagulele
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Resales
Suku: Papilionaceae
Marga: Clitoria
Jenis: Clitoria ternatea L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, panjang 3-5 m.
Batang: Membelit, masif, permukaan beralur, hijau.
Daun: Majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung tumpul, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2-4 cm, tangkai silindris, panjang 4-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang + 1,5 cm, hijau, kelopak bentuk corong, panjang 1,5-2,5 cm, hijau kekuningan, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, putih, kepala sari bulat, kuning, tangkai putik silindris, kepala putik bulat, hijau, mahkota bentuk kupu-kupu, ungu.
Buah: Polong, panjang 7-14 cm, bertangkai pendek, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji: Bentuk ginjal, masih muda hijau setelah tua coklat.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun kembang telang mengandung saponin dan polifenol.
Khasiat
Daun kembang telang berkhasiat sebagai obat bisul dan obat sakit mata.
Untuk obat bisul dipakai ± 10 gram daun kembang telang, dicuci dan ditumbuk halus, dicampur dengan sedikit gula jawa, ditempelkan pada bagian yang bengkak atau bisul dan dibalut dengan kain bersih.


                                                                           Kembang sepatu

 
Nama Ilmiah
Hibiscus rosa-sinensis L
Nama Daerah
Aceh: Bungong roja
Batak karo: Bunga-bunga
Nias: Soma-soma
Mentawai: Bekeju
Betawi: Kembang sepatu
Sunda: Kembang wera
Jawa Tengah: Kembang sepatu
Madura: Bunga rebong
Bali: Waribang
Sangir: Embuhanga
Timor: Bunga cepatu
Gorontalo: Ulange
Buol: Kulango
Makasar: Bunga cepatu
Bugis: Bunga bisu
Ternate: Ubu-ubu
Tidore: Bala bunga
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Malvales
Suku: Malvaceae
Marga: Hibiscus
Jenis: Hibiscus rosa-sinensis L
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.
Batang: Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
Daun: Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
Bunga: Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Buah: Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
Biji: Pipih, putih.
Akar: Tunggang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Daun, bunga dan akar kembang sepatu mengandung flavonoida. Di samping itu daunnya juga mengandung saponin, dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin dan saponin.
Khasiat
Daun kembang sepatu berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk dan obat sariawan.
Untuk obat demam pada anak-anak dipakai ± 25 gram daun segar kembang sepatu, ditambah dengan air 2 sendok makan, ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan pada bagian dada punggung dan leher.

                                                                     Kembang pukul empat

 
Nama Ilmiah
Mirabilis jalapa L.
Nama Daerah
Jawa tengah: Kembang pukul empat
Bali: Kederat
Sasak: Noja
Roti: Bunga-bunga perengki
Timor: Bunga ledonosok
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Caryophyllales
Suku: Nyctaginaceae
Marga: Mirabilis
Jenis: Mirabilis jalapa L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi 50-80 cm.
Batang: Tegak, bulat, permukaan licin, beralas, pada buku tumbuh daun dan cabang, putih.
Daun: Tunggal, segi tiga, panjang 5-8 cm, lebar 5-10 cm, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, hijau keputih-putihan.
Bunga: Tunggal, bentuk terompet, di ujung batang, benang sari enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam, panjang ± 3 cm, mahkota panjang ± 5 cm, diameter 1-1,5 crn, daun pelindung bagian bawah menjadi satu, segi tiga, ujung bertaju lima, kuning.
Buah: Kecil, keras, permukaan berkerut, diameter ±5 mm, bagian dalam putih dan lunak, hitam.
Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga kembang pukul empat mengandung saponin dan flavonoida.disamping itu daunnya juga mengandung tanin dan bunganya mengandung polifenol. Biji tanaman tersebut mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun kembang pukul empat berkhasiat sebagai obat bisul, akarnya untuk mengobati sembelit dan bengkak. Bijinya sebagai bahan kosmetika.
Untuk obat bisul dipakai ± 7 gram daun segar kembang pukul empat, dicuci, ditambah 1/2 gram garam, ditumbuk kemudian ditempelkan pada bisul.

                                                                         Kembang kuning

 
Nama Ilmiah
Cassia surattensis Burm. f.
Botani
Sinonim: Cassia fruticosa Koen, C. glabra Lamk
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Resales
Suku: Leguminosae
Marga: Cassia
Jenis: Cassia surattensis Burm. f.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 8-10 m.
Batang: Tegak, berkayu, halus, percabangan simpodial, putih keabu-abuan.
Daun: Majemuk, tangkai bulat, panjang ± 7 cm, putih kehijauan, lonjong, tepi rata, pangkal dan ujung tumpul, tipis, halus, pertulangan menyirip, panjang 4-5 cm, lebar 2-3 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang + 7 cm, hijau muda, kelopak halus, putih kehijauan, benang sari panjang + 5 mm, kuning, kepala sari bentuk taju, panjang ± 5 mm, mahkota halus, kuning terang.
Buah: Polong, panjang + 10 cm, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Pipih, coklat.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Kulit batang dan akar kembang kuning mengandung alkaloida dan polifenol.
Khasiat
Akar kembang kuning berkhasiat sebagai obat kencing nanah.
Untuk obat kencing nanah dipakai + 10 gram akar segar kembang kuning, dicuci, dipotong-potong, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.

                                                                           Kembang emas

 
Nama Ilmiah
Stephanotis floribunda (R. Br.) Brongn.
Botani
Sinonim: Marsdenia floribunda (R. Br.) Schitr.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta.
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Apocynales
Suku: Asdepiadaceae
Marga: Stephanotis
Jenis: Stephanotis floribunda (R. Br.) Brongn.
Ciri-ciri
Habitus: Tema, menahun, panjang ±2-5 m.
Batang: Membelit, berkayu, bulat, beralur tegas, bercabang, coklat.
Daun: Tunggal, lonjong, berhadapan, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 6-12 cm, lebar 3-7 cm, pertulangan menyirip, tipis, mengkilap, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, panjang karangan bunga 12-15 cm, kelopak bentuk cawan, halus, bertoreh enam, simetris, hijau, tangkai benang sari dan putik silindris, panjang ± 4,5 cm, kepala sari kuning, bentuk ginjal, kepala putik bentuk solet, panjang + 4 mm, putih kekuningan, mahkota bentuk terompet, halus, sisi dalam berbulu halus, merah kekuningan.
Buah: Kotak, bulat, licin, ukuran + 0,5 cm, hijau.
Biji: Kecil, hitam, berumbi.
Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga kembang emas mengandung saponin dan polifenol, di samping itu bunganya mengandung flavonoida.
Khasiat
Daun kembang emas berkhasiat sebagai obat luka dan bunganya untuk obat demam.
Untuk obat luka dipakai + 10 gram daun kembang emas, dicuci ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada bagian yang luka.
Kembang ceplikan
Nama Ilmiah
Solidago virgaurea L.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotylcdoneae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Solidago
Jenis: Solidago virgaurea L.
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tinggi 30-60 cm.
Batang: Bulat, sedikit berkayu, licin, hijau kebiruan.
Daun: Tunggal, reset batang, di ujung batang, tersebar, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, panjang 5-20 cm, lebar 2-4 cm, permukaan licin, hijau.
Bunga: Majemuk, di ujung batang, tersusun dalam bulir, dengan daun penumpu, kelopak bentuk segitiga, panjang 2-13 cm, tersusun bertingkat melingkar, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota bentuk lanset, panjang 1-1,5 cm, ungu.
Buah: Tunggal, bentuk elips, kecil, hitam.
Biji: Bentuk elips, kecil, lunak, putih.
Akar: Serabut, berwarna putih kecoklatan.
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan yang umumnya dibudidayakan sebagai tanaman bias pada ketinggian 800 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuh baik pada tanah-tanah yang subur dan gembur tetapi tidak menyukai banyak air. Berbunga pada bulan Oktober dan pemanenan sebaiknya dilakukan pada bulan Juli-Agustus.
Kandungan Kimia
Daun dan batang kembang ceplikan mengandung saponin dan polifenol, sedangkan bunganya mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Daun, bunga dan batang kembang ceplikan berkhasiat sebagai obat influensa, obat batuk.
Obat influensa, bunga kembang ceplikan sebanyak 10 gram, dicuci dan rendam dalam gelas dengan air matang panas sebanyak 200 ml tutup rapat dan biarkan sampai dingin, diminum sekaligus, dilakukan sehari 2 kali sehari pagi dan sore.
Obat batuk, daun dan batang kembang ceplikan segar sebanyak 30 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
 

                                                                        Kembang ceplikan
 
Nama Ilmiah
Solidago virgaurea L.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotylcdoneae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Solidago
Jenis: Solidago virgaurea L.
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tinggi 30-60 cm.
Batang: Bulat, sedikit berkayu, licin, hijau kebiruan.
Daun: Tunggal, reset batang, di ujung batang, tersebar, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, panjang 5-20 cm, lebar 2-4 cm, permukaan licin, hijau.
Bunga: Majemuk, di ujung batang, tersusun dalam bulir, dengan daun penumpu, kelopak bentuk segitiga, panjang 2-13 cm, tersusun bertingkat melingkar, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota bentuk lanset, panjang 1-1,5 cm, ungu.
Buah: Tunggal, bentuk elips, kecil, hitam.
Biji: Bentuk elips, kecil, lunak, putih.
Akar: Serabut, berwarna putih kecoklatan.
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan yang umumnya dibudidayakan sebagai tanaman bias pada ketinggian 800 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuh baik pada tanah-tanah yang subur dan gembur tetapi tidak menyukai banyak air. Berbunga pada bulan Oktober dan pemanenan sebaiknya dilakukan pada bulan Juli-Agustus.
Kandungan Kimia
Daun dan batang kembang ceplikan mengandung saponin dan polifenol, sedangkan bunganya mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Daun, bunga dan batang kembang ceplikan berkhasiat sebagai obat influensa, obat batuk.
Obat influensa, bunga kembang ceplikan sebanyak 10 gram, dicuci dan rendam dalam gelas dengan air matang panas sebanyak 200 ml tutup rapat dan biarkan sampai dingin, diminum sekaligus, dilakukan sehari 2 kali sehari pagi dan sore.
Obat batuk, daun dan batang kembang ceplikan segar sebanyak 30 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.


                                                                         
                                                                       Kembang bulan






Nama Ilmiah
Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
Botani
Sinonim: Mirasolia diversifolia Hemsley
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Asterales
Suku: Asreraceae
Marga: Tithonia
Jenis: Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi ± 5 m.
Batang: Tegak, bulat, berkayu, hijau.
Daun: Tunggal, berseling, panjang 26-32 cm, lebar 15-25 cm, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, di ujung ranting, tangkai bulat, kelopak bentuk tabung, berbulu halus, hijau, mahkota lepas, bentuk pita, halus, kuning, benang sari bulat, kuning, putik melengkung, kuning.
Buah: Kotak, bulat, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, keras, coklat.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan akar kembang bulan mengandung saponin, polifenol dan flavonoida.
Khasiat
Daun kembang bulan berkhasiat sebagai obat sakit perut kembung
Untuk obat sakit perut kembung dipakai ± 7 gram daun segar kembang bulan, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring, hasil saringan diminum sekaligus.



                                                                      Kembang Anting-anting
   
Nama Ilmiah
Fuchsia speciosa Hort.
Botani
Sinonim: Fuchsia hibrida Hort.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa Myrfales
Suku: Onagraceae
Marga: Fuchsia
Jenis: Fuchsia speciosa Hort.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi ± 1,5 m.
Batang: Berkayu, bulat, beruas-ruas, coklat.
Daun: Tunggal, lanset, panjang 2,5-3,5 cm, lebar 1-1,5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergelombang, pertulangan menyirip, ibu tulang bagian bawah menonjol, permukaan halus, hijau.
Bunga: Tunggal, di ujung cabang dan di ketiak daun, tangkai panjang 2-3 cm, merah muda, kelopak empat helai, merah jingga, putik panjang ± 5 cm, benang sari delapan, mahkota empat, ungu.
Buah: Buni, bulat, ungu.
Biji: Kecil, keras, putih kekuningan.
Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun, akar dan batang kembang anting-anting mengandung saponin, di samping itu akar dan batangnya juga mengandung tanin dan daunnya mengandung polifenol.
Khasiat
Daun kembang anting-anting berkhasiat sebagai obat diare.
Untuk obat diare dipakai ± 15 gram daun segar kembang anting-anting, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, dinginkan dan disaring, Hasil saringan diminum sekaligus.


                                                                              Kemarogan




Nama Ilmiah
Gymnopetalum leucostictum Miq.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub dlvisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Cucurbitales
Suku: Cucurbitaceae
Marga: Gymnopetalum
Jenis: Gymnopetalum leucostictum Miq.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tahunan, menjalar, panjang ± 10 m.
Batang: Lunak, segi lima, berambut, hijau kekuningan.
Daun: Tunggal, bentuk jantung, bercangap lima, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi beringgit, hijau.
Bunga: Tunggal, berumah satu, bentuk terompet, di ketiak daun, bertaju lima, kuning, tangkar putik silindris, panjang 1-1,5 cm, kuning kecoklatan, putih.
Buah: Buni, bulat telur, panjang 4-5 cm, beralur, berbulu, hijau.
Biji: Kecil, coklat.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun, batang dan akar kemarogan mengandung saponin dan polifenol.
Khasiat
Daun kemarogan berkhasiat sebagai obat sakit encok,
obat penurun panas, obat perut mual dan untuk menambah napsu makan.
Untuk menambah napsu makan dipakai ± 15 gram daun segar kemarogan, dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga airya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum dua kali sehari pagi dan sore sama banyak.


                       Timun

Nama Ilmiah
Cucumis sativus
Nama Daerah
Aceh: Timor
Gayo: Timun
Batak Dairi: Antimun
Batak: Cimun
Simalungun: Ansimun
Angkola: Ancimun
Mandailing: Ancimun
Simalur: Timon
Nias: Laisen
Melayu: Mentimun
Lampung: Hantimun
Madura: Temon
Bali: Katimun
Bima: Timu
Sumba: Kadingir
Flores: Daha of Koto
Buru: Timun
Ternate/Tidore: Tim
Inggris: Cucumber
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Magnoliopsida
Bangsa: Cucurbitales
Suku: Cucurbitaceae
Marga: Cucumis
Jenis: Cucumis sativus
Ciri-ciri
Habitus: Herba 1 tahun, merambat
Batang: Bentuk segitiga, berbulu halus, hijau.
Daun: Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, bertaju tiga sampai tujuh, hijau.
Bunga: Tunggal, kelopak bentuk lonceng, benang sari 3, kepala sari panjang ± 7 mm, kepala putik tiga, kuning.
Buah: Bulat memanjang, panjang 10-30 cm, banyak mengandung cairan, masih muda hijau berlilin putih setelah tua kuning kotor.
Biji: Bulat, putih.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun dan buah timun mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah timun berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, penyegar badan dan bahan kosmetika. Bijinya sebagai obat cacing.
Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai ± 300 gram buah segar timun, dicuci lalu diparut, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


                       Kelor

Nama Ilmiah
Moringa oleifera Lam.
Nama Daerah
Aceh: Murong
Melayu: Kelor
Minangkabau: Munggai
Lampung: Kilor
Sunda: Kelor
Jawa Tengah: Kelor
Madura: Marongghi
Bali: Kelor
Bima: Parongge
Sumba: Kawona
Buru: Kirol
Ternate: Kelo
Tidore: Kelo
Botani
Sinonim: Moringa pterygosperma Gaertn. N. W.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Brassicales
Suku: Moringaceae
Marga: Moringa
Jenis: Moringa oleifera Lam.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi + 8 m.
Batang: Berkayu, bulat, bercabang, berbintik hitam, putih kotor.
Daun: Majemuk, panjang 20-60 cm, anak daun bulat telur, tepi rata, ujung berlekuk, menyirip ganjil, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, letak di ketiak daun, panjang 10-30 cm, daun kelopak nijau, benang sari dan putik kecil, mahkota putih, putih.
Buah: Polong, panjang 20-45 cm, berisi 15-25 biji, coklat kehitaman.
Biji: Bulat, bersayap tiga, hitam.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Akar, daun dan kulit batang kelor mengandung saponin dan polifenol.di samping itu kulit batangnya juga mengandung alkaloida dan daunnya juga mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Akar kelor berkhasiat sebagai obat kejang, obat gusi berdarah, obat haid tidak teratur dan obat pusing. Daunnya berkhasiat sebagai obat sesak nafas, encok dan beri-beri, bijinya sebagai obat mual.
Untuk obat kejang dipakai ± 25 gram akar segar kelor, dicuci, ditambah 1/4 gram garam dan 1/4 gelas air, ditumbuk lalu diperas. Hasil perasan digosokkan pada bagian yang kejang.


                                                                               Kelembak


 

Nama Ilmiah
Rheum officinale Baill.
Nama Daerah
Melayu: Kelembak
Sunda: Kalemba
Jawa Tengah: Kalembak
Madura: Kelembak
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Polygonales
Suku: Polygonaceae
Marga: Rheum
Jenis: Rheum officinale Baill.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tahunan, tinggi 25-80 cm.
Batang: Pendek, terdapat di dalam tanah, beralur melintang, masif, coklat.
Daun: Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung dan berbulu, ujung runcing, tepi rata, bertangkai 10-40 cm, pangkal tangkai daun memeluk batang, panjang 10-35 cm, lebar 8-30 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, berkelamin dua atau satu,bergabung menjadi malai yang bercabang, mahkota enam helai tersusun dalam lingkaran, benang sari sembilan, bakal buah bentuk segi tiga, tangkai putik melengkung, kepala putik tebal, putih kehijauan.
Buah: Padi, bersayap tiga, bulat telur, merah.
Akar: Tunggang, lunak, bulat, coklat muda.
Kandungan Kimia
Akar dan daun kelembak mengandung flavonoida, di samping itu akarnya juga mengandung glikosida dan saponin, sedangkan daunnya juga mengandung polifenol.
Khasiat
Akar kelembak berkhasiat sebagai urus-urus dan juga dimanfaatkan untuk bumbu rokok.
Untuk urus-urus dipakai ± 10 gram akar segar Kelembak, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sakaligus.



                                                                                    Kapulaga



Nama Ilmiah
Amomum cardamomum Willd
Nama Daerah
Aceh: Kapulaga, Kardamon
Minangkabau: Palago, Pelaga, Puwar
Sunda: Kapol, Kapol sebrang, Pelaga
Jawa: Kapulogo, Kapulogo sabrang, Pulogo, Kapol sabrang
Madura: Kapolagha, palagha
Bugis: Gandimong
Malaysia: Pelaga
Thailand: Luk grawan
Inggris: Cardamom
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 1-5m, berkelompok membentuk banyak anakan.
Batang: Semu, tersusun oleh pelepah daun, bentuk silindris, hijau, umbi batang besar dan gemuk.
Daun: Tunggal, tersebar, hijau tua, helai daun licin, berbulu, bentuk lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi daun rata, panjang 30-60 cm, lebar 10-12cm, menyirip, pendek.
Bunga: Kecil, bongkol, putih atau putih kekuningan, benang sari panjang 1-1,5 cm, kepala sari bentuk elips.
Buah: Kotak, bulat memanjang, lekuk segitiga agak pipih, putih kekuningan.
Biji: Kecil, warna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas.
Akar: Serabut, putih kotor.
Kandungan Kimia
Buah, biji dan rimpang kapulaga banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoida, dan polifenol. Dan minyak atsri terdiri dari terpinoel, terpinil, sineol, borneol, dan beta kamfer.
Khasiat
Seluruh bagian tanaman baik buah, batang, daun kapulaga berkhasiat sebagai obat kuat, encok, rematik, demam, dan meningkatkan afrodisiaka(libido).
Air rebusan seluruh bagian tanaman digunakan untuk obat kuat bagi orang yang merasa lemas atau lemah akibat kecapaian. Juga berguna bagi orang yang berpenyakit encok atau rematik. Kadang-kadang juga digunakan sebagai afrodisiaka (untuk meningkatkan libido). Air rebusan batang digunakan sebagai obat menurunkan panas (demam). Buahnya dipergunakan untuk bahan penyedap dan penyegar makanan dan minuman. Buah juga berkhasiat menghilangkan rasa gatal pada tenggorokan, sebagai obat batuk, dan obat sakit perut, daun sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut, untuk obat batuk, dan menurunkan panas (sebagai antipiretikum). Daun yang dikeringkan, digiling, 1alu direbus dapat menjadi minuman penghangat bagi orang yang kedinginan, terutama bagi yang tinggal di pegunungan, di daerah beriklim dingin atau di hutan yang sangat lembab. Minuman ini sekaligus dapat
mengobati sakit panas dalam.



                                                                               Kedondong




Nama Ilmiah
Spondias pinnata (L. f.) Kurz.
Nama Daerah
Sunda: Kadondong
Jawa: Kedondong
Madura: Kedundung
Bali: Kacemcem
Bima: Inci
Makasar: Karunrung
Bugis: Dau kaci
Botani
Sinonim: Spondias mangifera Willd, Evia amara Comm.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Sapindales
Suku: Anacardiaceae
Marga: Spondias
Jenis: Spondias pinnata (L. f.) Kurz.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 20 m.
Batang: Tegak, bulat, berkayu, permukaan halus, percabangan simpodial, putih kehijauan.
Daun: Majemuk, lonjong, menyetrip ganjil, tersebar, pangkal runcing, ujung meruncing, pertulangan menyirip, tepi rata, panjang 5-8 cm, lebar 3-6 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung cabang, panjang 24-40 cm, kelopak panjang + 5 cm, ungu, benang sari delapan, kuning, mahkota empat sampai lima, lanset, putih kekuningan.
Buah: Buni, lonjong, berdaging, diameter ± 5 cm, berserat, hijau kekuningan.
Biji: Bulat, berserat kasar kasar, putih kekuningan.
Akar: Tunggang, coklat tua.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan kulit akar kedondong mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Kulit kayu kedondong berkhasiat sebagai obat disentri, dan daunnya untuk obat batuk.
Untuk obat disentri dipakai + 5 gram kulit kayu segar kedondong. dicuci lalu dipotong-potong, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                                                     Kelapa

 


Nama Ilmiah
Cocos nucifera L
Nama Daerah
Aceh: Baku
Gayo Krambii
Batak: Krambir
Nias: Ohi
Minangkabau: Krambie
Lampung: Nyiui
Sunda: Kelapa
Jawa Kelapa, Klopo
Bali: Nyuh
Timor: Nian
Roti: No
Gorontalo: Bongo
Buof: Bongo
Toraja: Aluu
Bugis: Kaluku
Makasar: Kaluku
Aur: Nur
Seram: Niur
Ambon: Ninelo
Buru: Niwelhoni
Ternate: Igo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Palmales
Suku: Palmae
Marga: Cocos
Jenis: Cocos nucifera L.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 20-30 m.
Batang: Tegak, silindris, permukaan kasar, coklat.
Daun: Majemuk, menyirip, bentuk pita, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 0,5-1 m, lebar 3-4 cm, berpelepah, tangkai silindris, panjang 0,5-1 m, hijau, pertulangan sejajar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, panjang 25-40 cm, tangkai segi tiga, panjang 10-15 cm, kuning, kelopak bercangap, kuning tua, benang sari panjang 3-5 cm, kuning, tangkai putik silindris, kuning, mahkota lonjong, lima helai, kuning.
Buah: Batu, bulat telur, berkulit serabut, hijau.
Biji: Bulat, berkulit keras, coklat.
Akar: Serabut, coklat.
Kandungan Kimia
Akar daun dan daging buah kelapa mengandung saponin dan
flavonoida, di samping itu daun dan daging buahnya mengandung polifenol sedang akarnya juga mengandung tanin.
Khasiat
Akar kelapa berkhasiat sebagai obat demam dan mencret, air buahnya digunakan untuk penambah kekuatan.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram akar kelapa direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


                                                                                   Keladi




Nama Ilmiah
Caladium bicolor
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Arales
Suku: Araceae
Marga: Caladium
Jenis: Caladium bicolor
Ciri-ciri
Habitus: Herba, muslman, tinggi 25-50 cm.
Batang: Membentuk umbi.
Daun: Tunggal, roset akar, bentuk perisai bersegi, garis tengah 15-30 cm, tepi rata, permukaan licin, pertulangan daun menjari, hijau berbintik putih, sekitar tulang daun merah.
Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, tangkai silindris, panjang 28-40 cm, pangkal tangkai dilindungi seludang bunga, benang sari mengumpul membentuk gada, kuning, mahkota satu helai, putih.
Buah: Belum pemah ditemukan.
Biji: Belum pemah ditemukan.
Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga keladi mengandung saponin, rimpangnya mengandung flavonoida, di samping itu bunga dan rimpangnya mengandung polifenol.
Khasiat
Umbi keladi berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada jari tangan.
Untuk sakit bengkak jari dipakai ±15 gram umbi keladi, dicuci dan ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan pada jari yang sakit, jika sudah mengering segera diganti yang baru.


                                                                               Keji beling


 

Nama Ilmiah
Strobilanthes crispus B L
Nama Daerah
Jakarta: Daun pecah beling
Jawa Tengah: Daun keji beling
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Solanales
Suku: Acanthaceae
Marga: Strobiianthes
Jenis: Strobiianthes crispus Bl.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tinggi 1-2 m.
Batang: Beruas, bentuk bulat, berbulu Kasar, percabangan monopodial, hijau.
Daun: Tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong, tepi beringgil, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, mahkota bentuk corong, berambut, ungu, kelopak berambut pendek, ungu, benang sari empat, putih, kuning.
Buah: Bulat, coklat.
Biji: Bulat, kecil, pipih, coklat.
Akar: Tunggang, coklat muda
Kandungan Kimia
Daun keji beling mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun keji beling berkhasiat sebagai peluruh air seni.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 25 gram daun segar keji beling, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus



                                                                                  Keji besi


 

Nama Ilmiah
Hemigraphis rependa L
Nama Daerah
Jawa Tengah: Keji besi
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Solanales
Suku: Acanthaceae
Marga: Hemigraphis
Jenis: Hemigraphis rependa (L) Hall f.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, merayap, tahunan.
Batang: Bulat, beruas-ruas, bercabang, berbulu, hijau.
Daun: Tunggal, bersilang berhadapan, helaian daun bulat telur, ujung lancip, tepi bergerigi, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, berambut, hijau, hijau keunguan.
Bunga: Tunggal, di ujung batang dan di ketiak daun, kelopak lepas, lima daun kelopak, berbulu, putih kehijauan, mahkota bentuk terompet, benang sari putih bentuk benang, putik putih, melekat pada mahkota, putih.
Buah: Kotak, kecil, berbulu, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji: Bulat, kecil, coklat.
Akar: Tunggang, kuning keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Herba keji besi mengandung saponin, flavonoida, tanin dan polifenol
Khasiat
Herba keji besi berkhasiat sebagi peluruh air seni.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 30 gram herba segar keji besi, direbus dengan 2 gelas air selama 20 menit, setelah dingin diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.


                                                                                   Ketumbar


 
Nama Ilmiah
Coriandrum sativum L
Nama Daerah
Aceh: Keutumba
Gayo: Ketumbar
Batak toba: Hatumbar
Kerinci: PenyiJang
Minangkabau: Katumba
Melayu: Ketumbar
Sunda: Katuancar
Jawa Tengah: Ketumbar
Madura: Katombar
Bali: Katumbah
Bima: Katumba
Gorontalo: Katumbaii
Makasar: Katumbare
Bugis: Katumbare
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Umbellales
Suku: Umbelliferae
Marga: Coriandrum
Jenis: Coriandrum sativum L
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi ± 1m.
Batang: Berkayu, lunak, beralur, berlubang, percabangan dichotom, hijau.
Daun: Majemuk, berbagi menyirip, berseludang, tepi daun berwarna putih, hijau keputih-putihan.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, tangkai panjang 5-10 cm, putih, kelopak teridiri dari 5 lembar lepas satu sama lain, panjang 2-3 mm, hijau, mahkota terdiri dari 5 daun mahkota, putih atau merah muda.
Buah: Kotak, bulat, masih muda hijau setelah tua kuning kecoklatan.
Biji: Bulat, coklat.
Akar: Tunggang, bulat, bercabang, putih.
Kandungan Kimia
Biji ketumbar mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Biji ketumbar berkhasiat sebagai obat masuk angin, obat sariawan, obat radang lambung, pencernaan kurang baik, obat pening, obat mual dan haid tidak teratur.
Untuk obat masuk angin dipakai ± 3 gram serbuk biji ketumbar, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, dinginkan dan disaring. Hasil saringan ditambah 1 sendok makan madu, diaduk dan diminum sekaligus.


                                                                           Kedondong laut

 



Nama Ilmiah
Nothopanax fruticosum Miq.
Nama Daerah
Melayu: Puding
Sunda: Kedongdong laut
Jawa: Kedongdong laut
Madura: Kadungdung petedhan
Makasar: Bombu
Minahasa: Keudem rintek
Ternate: Gurabati
Ambon: Dewu papua
Botani
Sinonim: Panax fruticosum L, Polyscias fruticosa Harms
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Apiales
Suku: Araliaceae
Marga: Nothopanax
Jenis: Nothopanax fruticosum Miq.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tinggi ± 6m.
Batang: Tegak, berkayu, bulat, hijau kekuningan
Daun: Majemuk, lonjong, berhadapan, panjang 8-15 cm, lebar 3-7 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, kuning.
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, kelopak bentuk mangkok, bertaju, mahkota bulat telur, halus, benang sari silindris, kuning.
Buah: Buni, bulat, hijau keunguan.
Biji: Bulat, pipih, hitam,
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan akar kedondong laut mengandung saponin, di samping itu daun dan kulit batangnya mengandung flavonoida, sedangkan kulit batang dan akarnya mengandung polifenol, serta daunnya mengandung tanin.
Khasiat
Daun dan akar kedondong laut berkhasiat untuk peluruh air seni.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 15 gram daun atau akar segar kedondong laut, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah dengan 1/2 gelas air matang kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                                                 Kedinding




Nama Ilmiah
Cassia mimosoides L
Nama Daerah
Sunda: Tuturiyan
Jawa: Dinding, Jewer, Kedinding
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Rosales
Suku: Fabaceae
Marga: Cassia
Jenis: Cassia mimosoides L.
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tegak, tinggi 0,5—1 m.
Batang: Bulat, kasar, beruas-ruas, warna hijau keunguan.
Daun: Majemuk, menyirip genap, duduk bersilang, anal daun bentuk lonjong, panjang 0,5-1 S 5 cm, lebar 3-8 mm, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip. permukaan licin. warna hijau atau hijau keunguan, daun penumpu panjang 1-2 cm, ujung runcing, pangkal membulat, warna hijau kecoklatan.
Bunga: Tunggal, terletak di ujung batang, muncul dari ketiak daun, sempurna, kelopak berlepasan, ujung runcing, panjang 1-2 cm, warna hijau kekuningan, benang sari bentuk jarum, jumlah banyak, warna kuning, putik silindris, mahkota berbilang 4, berlepasan, bentuk cawan, panjang 8-12 mm, warna kuning.
Buah: Tunggal, polong, berbulu, panjang 2-3 cm, warna hijau kecoklatan.
Biji: Bulat, pipih, diameter 3-6 mm, keras, berwarna kuning kecoklatan.
Akar: Tunggang, berwarna kuning kecoklatan.
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di tepi-tepi jalan, dekat saluran air, kebun-kebun terbuka, sawah atau di semak belukar. Tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan di ketinggian 100 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuh pada berbagai jenis tanah terutama di tempat-tempat yang sedikit basah. Berbunga pada bulan Februari-April, masa panen yang tepat bulan Desember-Februari.
Kandungan Kimia
Seluruh bagian tanaman kedinding mengandung saponin, kardenolin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun atau seluruh bagian tanaman kedinding berkhasiat sebagai pelancar air seni dan anti-radang.
Untuk pelancar air seni, seluruh bagian tanaman kedinding segar sebanyak 30 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih dan air rebusannya tinggal setengah, saring, setelah dingin diminum sekaligus, sehari sekali dan sebaiknya diminum pada pagi hari.
Obat turun panas, seluruh bagian tanaman kedinding segar sebanyak 40 gram, dicuci dan direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, selelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.


                                                                                     Kedelai




Nama Ilmiah
Soya max Piper
Nama Daerah
Minangkabau: Kacang bulu
Lampung: Retah mejong
Melayu: Kedele
Sunda: Kedele
Jawa Tenggah: Kedele
Madura: Khadele
Sasak: Lebui bawad
Botani
Sinonim: Glycine max Merr,; G. soya Benth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Leguminosae
Marga: Soya
Jenis: Soya max Piper
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi 20-60 cm.
Batang: Bersegi, berkayu, berambut, bercabang, hijau keputih-putihan.
Daun: Majemuk, menyirip ganjil, bulat telur, ujung tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang 2-5 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak 5-7 mm, berambut, bertaju sempit, runcing, hijau, mahkota panjang 6-7 mm, ungu, benang sari, bentuk jarum, bakal buah berambut lebat, kuning keunguan.
Buah: Polong, bertangkai pendek, pipih, masih muda hijau setelah tua kuning kecoklatan.
Biji: Bulat telur, kuning keputih-putihan.
Akar: Tunggang, putih kekuningan.
Kandungan Kimia
Biji kedelai mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Biji kedelai berkhasiat sebagai obat penurun tekanan darah tinggi.
Untuk obat penurun tekanan darah tinggi dipakai 100 gram biji kedelai, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 30 menit, setelah dingin disaring. Ampasnya dimakan sekaligus.

                                                                              Kedawung




Nama Ilmiah
Parkia roxburghii G. Don.
Nama Daerah
Sunda: Peundeuy
Botani
Sinonim: Parkia biglobosa Auct. non Bth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Mimosaceae
Marga: Parkia
Jenis: Parkia roxburghii G. Don.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 20-40 m.
Batang: Berkayu, tegak, perrnukaan licnopodial, diameter batang ± coklat setelah tua putih kotor.
Daun: Majemuk, tangkai daun berkelenjar, pada cabang pertama terdapat 15-42 pasang anak daun, cabang kedua sampai 80 pasang, anak daun panjang 4-10 mm, lebar 1-2 mm, pangkal membulat, ujung meruncing, permukaan atas mengkilap hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, bunga jantan, dengan benang sari sepuluh, terletak dekat tangkai, bunga lainnya berkelamin dua dengan 10 benang sari dan satu putik, kuning.
Buah: Polong, panjang 20-36 cm, lebar 3-4,5 cm, terdapat 15-21 biji, hitam.
Biji: Bulat telur, pipih, panjang 1-2 cm, lebar ± 1,5 cm, keras, tebal 1,5-2 mm, bagian tengah berbintik-bintik, bagian tepi halus, coklat tua sampai hitam.
Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun, biji dan kulit batang kedawung mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daun dan kutit batang juga mengandung tanin.
Khasiat
Biji kedawung berkhasiat sebagai obat perut kembung, obat kolera dan obat radang usus, sedang daunnya berkhasiat sebagai obat batuk dan obat mulas.
Untuk obat perut kembung dipakai ± 5 gram biji kedawung, disangrai dan dikupas kulitnya kemudian ditumbuk, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas. Hasil seduhan diminum sekaligus.


                                                                                   Kastuba


 

Nama Ilmiah
Euphorbia pulcherrima Willd
Nama Daerah
sumatera: Pohon merah, puring benggala
Jakarta: Denok
sunda: Kastuba, ki geulis
Jawa: Godong racun, Wit racun,racunan
Bali: Racun, kedapa
inggris: Poinsettia
china: Yi ping hong
Botani
Sinonim: Poinsettia pulcherrima R. Grah
Klasifikasi
Divisi: spermatophyta
Sub divisi: Magnoliophyta
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Malpighiales
Suku: Euphorbiaceae
Marga: Euphorbia
Jenis Euphorbia pulcherrima Willd. Et Klotzsch
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tegak, tinggi + 1,5-4 m.
Batang: Berkayu, bercabang, bergetah, putih seperti susu.
Daun: Tunggal, letaknya tersebar, bulat telur(ovatus) sampai lonjong, dengan 2-4 lekukan, panjang 7-15 cm, lebar2,5-6 cm, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut halus, tangkai panjang + 5-20 cm, merah ketika masih muda setelah tua hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai rata atau bercabang menggarpu dalam susunan khas yang disebut cyathium, di ujung cabang, bentuk lanset, merah, tinggi + 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar pada sisinya kuning jingga, kelopak bentuk lonceng, mahkota kuning kemerah-merahan, tangkai sari merah jingga, kapala sari merah, putik dengan bakal buah beruang tiga warna merah.
Buah: Kotak, panjang 1,5 cm masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, warna coklat.
Kandungan Kimia
Daun kastuba mengandung alkaloida, saponin, lemak, amylodextrin. Batang mengandung saponin, sulfur, lemak, amylodextrin, asam format, dan kanji.
Khasiat
Seluruh bagian tumbuhan, daun, bunga, getah, akar kastuba berkhasiat sebagai obat disentri, paru-paru, infeksi kulit, patah tulang, bengkak karena terpukul, luka luar, melancarkan haid dan melancarkan ASI,
Untuk obat yang diminum gunakan 10-15 g bahan yang di rebus,untuk pemakaian luka luar seperti radang kulit, erisipelas, luka berdarah, bengkak(memar), daun kastuba secukupnya lalu giling sampai halus, terapkan pada bagian yang sakit lalu balut, ganti2-3 kali sehari. Untuk melancarkan Asi, cuci bunga kastuba segar sebanyak 10 g, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, saring lalu minum sehari 2 kali, masing-masing setengah gelas. Tanaman kastuba merupakan obat beracun, getahnya sangat iritatif, jika mengenai kulit sering menimbulkan lepuh kecil(vesikel). Jika digunakan sebagai obat untuk diminum, menyebabkan muntah dan diare, jangan melebihi dosis yang dianjurkan.


                                                                                Kedondong


 

Nama Ilmiah
Lannea grandis Engl.
Nama Daerah
Melayu: Kayu kuda
Sunda: Ki kuda
Madura: Kayu palembang
Botani
Sinonim: Lannea caromandelica Merr., Odina wodier Adelb.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Sapindales
Suku: Anacardiaceae
Marga: Lannea
Jenis: Lannea grandis Engl.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10-15 m.
Batang: Berkayu, bulat, bercabang, bekas daun nampak jelas, masih muda hijau setelah tua putih kehijauan.
Daun: Majemuk, menyirip, anak daun lirna sampai lima belas, berhadapan, bertangkai pendek, bentuk bulat memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip. panjang 6-10 cm, lebar 25-50 mm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, kelopak panjang ± 1 mmbenang sari delapan sampai sepuluh, kuning, putik empat, pendek, kuning kehijauan.
Buah: Buni, bulat memanjang, masih muda hijau setelah tua hijau kuning.
Biji: Bulat, berserat, putih.
Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Batang dan daun kedondong mengandung saponin, flavonoida dan
tanin.
Khasiat
Kulit batang kedondong berkhasiat sebagai obat mencret dan obat sariawan.
Untuk obat mencret dipakai ± 15 gram kulit batang segar kedondong, dicuci lalu dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.


                                                                                     Nanas




Nama Ilmiah
Ananas Cosmosus
Nama Daerah
Aceh:Anes
Gayo: Mas
Batak: Nonas
Minangkabau: Aneh
Lampung: Kanos
Sunda: Danas
Sumba: Panda jawa
Flores: Pedang
Tidore: Nanasi
Makasar: Tuis mangandow
Ambon: Arnasiun
Buru: Kalnasi
Halmahera: Manasi
Inggris: Pineapple
Botani
Sinonim: Ananas sativus Schult., A. sativa Lindl.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyla
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Bangsa: Bromeliales
Bangsa: Bromeliales
Marga: Ananas
Jenis: Ananas comosus Merr.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 50-150 cm.
Batang: Dalam rosel akar, pangkal melebar mepelepah, hijau kekuningan atau keunguan.
Daun: Tunggal, beniuk pedang, tebal, Nat, ujung lancip serupa duri, fepi berduri tempel, hijau atau hijau kemerahan.
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ujung batang, daun pelindung bergigi tajam 2-5 cm, kelopak terbenam dalam poros bulir, membentuk tonjolan bersegi lima, taju segi tiga, berdaging, panjang ± 1 cm, putih,
daun mahkota lonjong, panjang 1,5-2,5 cm, putih atau ungu.
Buah: Semu, bulat panjang, berdaging, hijau atau Jingga.
Biji: Pipih, kecil, coklat.
Akar: Serabut, hitam keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Daun, buah dan akar nanas mengandung saponin, tlavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah nanas berkhasiat sebagai obat cacing, obat demam, pelancar air seni dan memperbaiki pencernaan.
Untuk obat cacing dipakai 1 buah muda nanas, dikupas, dicuci dan diparut kemudian diperas. Hasil perasan diminum sekaligus. Dilarang bagi wanita yang sedang hamil.

                                                                                   Bugenvil


Nama Ilmiah
Bugenvil (Bougainvillea glabra)
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Garyophy Hales
Suku: Nyctaginaceae
Jenis: Bougainvillea glabra Chols.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, menahun, tinggi 5-15 m.
Batang: Tegak atau sedikit memanjat, bersegi, percabangan simpodial, berduri yang berbentuk kait, masih muda hijau setelah tua hitam.
Daun: Tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 4-10 cm, lebar 2-6cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga, di ketiak daun, bentuk seperti terompet, putih, memiliki daun pelindung tiga helai, merah keunguan.
Buah: Bentuk gada, kecil, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, kecil, hitam.
Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun, bunga, akar dan kulit batang bugenvil mengandung saponin dan polifenol.
Khasiat
Bunga bugenvil berkhasiat sebagai penyegar badan.
Untuk penyegar badan dipakai + 10 gram bunga Bougainvillea glabra, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali pagi dan sore sama banyak.


                                                                                     Bribil



Nama Ilmiah
Galinsoga parviflora Pav.
Nama Daerah
Sunda: Jakut minggu
Kolombia: Guasca
New Zealand: Galinsoga
Amerika: Gallant soldier
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Compositae
em>Marga: Galinsoga
Jenis: Galinsoga parviflora Cav.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi 30-60 cm Batang Tegak, lunak, bulat, beruas-ruas, bercabang, hijau
Daun: Tunggal, berhadapan, duduk pada tiap buku, bulat telur, ujung meruncing, tepi bergerigi, pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 3-5,5 cm, lebar 1,5-3,5 cm, hijau
Bunga: Bongkol, bulat, di ujung batang, kelopak bentuk mangkok, ujung bertaju, hijau, benang sari kuning, tangkai sari lepas, ujung putik bercabang dua, kuning, mahkota terdiri dari lima daun mahkota, putih
Buah: Keras, berbulu, ungu
Biji: Kecil, pipih, hitam
Akar: Tunggang, putih
Kandungan Kimia
Herba bribil mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Herba bribil berkhasiat sebagai pelancar air seni. Untuk peluruh air seni dipakai 150 gram herba segar bribil, dicuci, kemudian dikukus selama 15 menit, setelah dingin dimakan sekaligus.


                                                                                      Seri


 

Nama Ilmiah
Muntingia calabura
Nama Daerah
Jawa: Talok
Inggris: Jamaican cherry, Panama berry, Singapore cherry, Strawberry tree
Spanyol: Bolaina yamanaza, cacaniqua, capulín blanco, nigua, niguito, memizo or memiso
Filipina: Aratilis, aratiles, manzanitas.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Malvales
Suku: Tiliaceae
Marga: Muntingia
Jenis: Muntingia calabura
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tahunan, tinggi 10 m Batang Berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, cabang berambut halus, coklat keputih-putihan
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, panjang 6-10 cm, lebar 2-4 cm, ujung dan pangka! runcing, berbulu, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Tunggal, berkelamin dua, di ketiak daun, mahkota lonjong, putih, benang sari panjang 0.5 cm, kuning, putik kecil, putih
Buah: Buni, bulat, diameter 1 cm, merah
Biji: Bulat, kecil, putih kekuningan
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang seri mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun seri berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh dahak, buah yang telah masak untuk obat sakit kuning. Untuk obat batuk dipakai 20 gram daun segar seri, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.


                                                                            Amis-amisan

 

Nama Ilmiah
Houttuynia cordata Thunb
Nama Daerah
China: 鱼腥草
Pinyin: Yúxīng Cǎo
Vietnam: Giấp Cá
Korea: 약모밀
Inggris: Lizard Tail, Chameleon Plant
Jepang: 十薬
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Piperales
Suku: Saururaceae
Marga: Houttuynia
Jenis: Houttuynia cordata Thunb
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, melata atau tegak, tinggi 20-90 cm
Batang: Bulat, bergerigi, beruas-ruas, dari ruas yang menempel tanah keluar akar, warna hijau keunguan
Daun: Tunggal, dengan daun penumpu berbentuk segitiga, tangkai silindris, panjang 4-7 cm, bentuk jantung, ujung runcing, pangkal bertoreh membulat, pertulangan bentuk jala, permukaan kasar, warna hijau atau hijau keunguan
Bunga: Tunggal, di ketiak daun atau di ujung cabang, berkelamin ganda, tanpa kelopak bunga, benang sari dan putik banyak, tersusun dalam bongkol, benang sari 3, kepala sari bersusun 3, putik 3, bentuk jarum, putih, mahkota berlepasan, 4 helai, bentuk oval, ujung membulat, pangkal runcing, panjang 0,5-1 cm, halus putih
Buah: Bulat telur, lurus, panjang 2-3 mm, hijau
Biji: Bulat kecil, hitam
Akar: Serabut, coklat kotor
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di tepi-tepi rawa, hutan-hutan basah atau di tepi sungai, pada ketinggian 100 m sampai 900 m di atas permukaan laut. Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah mulai dari tanah berpasir yang ringan sampai tanah berat berliat. Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat bulan September-November.
Khasiat
Amis-amisan berkhasiat sebagai obat pilek, anti-asma, anti-bakteri dan anti-radang. Sebagai anti-asma, seluruh bagian tanaman amis-amisan separ sebanyak 30 gram, dicuci, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus. dilakukan sehari 2-3 kali. Sedangkan untuk obat pilek, daun amis-amisan segar sebanyak 30 gram, dicuci, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 rnenit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.


                                                                                   Anyelir

 Nama Ilmiah
Dianthus superbus
Nama Daerah
Inggris/Amerika: Large Pink
Cina: Qu Mai
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophyllales
Suku: Caryophyllaceae
Marga: Dianthus
Jenis: Dianthus superbus
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tinggi 30-100 cm Batang Bulat, beruas-ruas, licin, permukaan berlilin, hijau kebiruan
Daun: Tunggal, tersebar, duduk berkarang, tanpa tangkai daun, pangkal memeluk batang, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, panjang 5-10 cm, lebar 5-10 mm, pertulangan sejajar, permukaan licin, tebal, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, terletak di ujung batang atau di ketiak daun, bunga sempurma, berkelamin ganda, dasar kelopak berlekatan membentuk tabung, ujung bergerigi, panjang 2-3 cm, benang sari dan putik tidak tampak, mahkota berlepasan, bentuk asimetris, panjang 3-5 cm, halus, warna merah muda, berbau harum
Buah: Bentuk elips, kecil, coklat
Biji: Bentuk elips, kecil, lunak, putih
Akar: Serabut, berwarna putih kehitaman
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan yang umum dibudidayakan sebagai tanaman hias di kebun-kebun atau pekarangan. Tumbuh baik di daerah pegunungan pada ketinggian 1.000 m sampai 1.800 m di atas permukaan laut. Menyukai tanah yang gembur dan subur dan dapat dipanen sepanjang tahun.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga anyelir mengandung alkaloida dan saponin, di samping itu bunganya juga mengandung flavonoida dan minyak atsiri.
Khasiat
Daun dan bunga anyelir berkhasiat sebagai obat diare, penenang dan anti radang. Untuk obat diare, daun anyelir segar sebanyak 60 gram, dicuci, direbus dengan 400 ml air dingin diminum sekaligus. sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah Lakukan pengobatan’ sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk obat pusing, bunga anyelir segar sebanyak 10 gram, dicuci dan dipotong kecil-kecil kemudian direndam dalam 200 ml air mendidih seiama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum.


                                                                          Brojo Lintang

 

Nama Ilmiah
Belamcanda chinensis
Nama Daerah
Sunda: Sulinga
Jawa: Brojo lintang
Minahasa: Kiris
Inggris/Amerika: Blackberry lily, Leopard flower, Leopard lily
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Liliflorae
Suku: Iridaceae
Marga: Belamcanda
Jenis: Belamcanda chinensis L, DC
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tinggi 1-1,5 m Batang Tegak, masif, pipih, berbuku-buku, halus, kuning kehijauan
Daun: Tunggal, menutupi batang, lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal terbelah, pertulangan sejajar, panjang 50-60 cm, lebar 2-4 cm, hijau kebiruan
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ujung batang, kelopak segi tiga memanjang, ungu, benang sari tiga buah, panjang 1-1,5 cm, kuning, kepala sari pipih, kuning, putik kuning, mahkota bentuk bintang, segi enam, halus, jingga
Buah: Kotak, bulat memanjang, berparuh, hijau
Biji: Bulat pipih, putih
Akar: Serabut, putih kotor
Kandungan Kimia
Bunga, daun dan akar brojo lintang mengandung saponin, bunganya juga mengandung alkaloids dan tanin dan daunnya juga mengandung polifenol.
Khasiat
Bunga dan daun brojo lintang berkhasiat sebagai obat penurun panas dan akarnya berkhasiat untuk urus-urus. Untuk obat penurun panas dipakai 1-5 gram bunga dan daun segar Belamcanda chinensis, dicuci, ditumbuk sampai lumat, diparamkan pada badan.




                                                                                 Bengkuang


Nama Ilmiah
Pachyrhizus erosus
Nama Daerah
Lombok: Uwi plisak
Bima: Buri
Roti: Uas
Cina: Bang kuan
Cina Mandarin: Dòushû (豆薯)
Inggris/Amerika: Mexican Potato, Mexican Turnip
Meksiko: Jícama
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, membelit Batang Bulat, berambut, hijau
Daun: Tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan berbulu,panjang 7-10 cm, lebar 5-9 cm, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, duduk di ketiak daun, terdiri dari dua sampai empat, tangkai panjang, kelopak berbulu, bentuk lonceng, hijau, kepala putik berbulu, mahkota gundul, bernoda hijau, ungu kebiruan
Buah: Polong, bentuk lanset, pipih. hijau
Biji: Keras, bentuk ginjal. kuning kotor
Akar: Tunggang, berumbi
Kandungan Kimia
Daun dan biji bengkuang mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu bijinya juga mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Umbi bengkuang berkhasiat sebagai obat beri-beri dan penghalus kulit. Daunnya berkhasiat sebagai obat demam, sedang bijinya berkhasiat sebagai obat sakit kulit. Untuk obat beri-beri dipakai 300 gram umbi bengkuang, dikupas dan dicuci kemudian dimakan sehari dua kali.



                                                                                  Baru Cina

 
Nama Ilmiah
Artemisia vulgaris
Nama Daerah
Melayu: Baru cina
Sunda: Beungkar kucicing
Jawa Tengah: Suket gajahan
Halmahera: Kolo
Ternate: Goro-goro cina
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menahun, tinggi 30-90 cm Batang Berkayu, bulat, bercabang, putih kotor
Daun: Tunggal, tersebar, berbagi menyirip, berbulu, panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan daun atas hijau, permukaan bawah keputih-putihan
Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak dan di ujung batang, daun kelopak lima, hijau, benang sari kuning, kepala putik bercabang dua, ungu, coklat
Buah: Kotak, bentuk jarum, kecil, coklat
Biji: Kecil, coklat
Akar: Tunggang, kuning kecoklatan
Kandungan Kimia
Daun baru cina mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Herba baru cina berkhasiat sebagai obat nyeri haid, obat kuat, obat batuk dan obat kejang, herba tanaman yang berbunga berkhasiat sebagai obat mulas dan menambah nafsu makan. Untuk obat nyeri haid dipakai herba segar baru cina 2 gram direbus dengan 2 gelas air selama 20 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.


                                                                                   Berenuk

 

Nama Ilmiah
Crescentia cujete
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 10 m
Batang: Berkayu, bulat, percabangan simpodial, beralur, putih kehitaman
Daun: Majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang 10-15 cm, lebar 5-7 cm, bertangkai pendek, hijau, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Tunggal, di cabang dan ranting, kelopak bentuk corong, ujung bercangap, hijau pucat, benang sari empat, panjang 2 cm, putih, putik panjang 2 cm, kepala putik bentuk corong, putih, mahkota bentuk bibir, putih
Buah: Buni, bulat, diameter + 2 cm, hijau kekuningan
Biji: Kotak, panjang + 5 mm, coklat
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun, batang dan buah berenuk mengandung saponin dan polifenol, di samping itu buahnya juga mengandung flavonoida.
Khasiat
Daun berenuk berkhasiat sebagai obat luka baru dan daging buahnya untuk urus-urus. Untuk obat luka baru dipakai 10 gram daun berenuk, dicuci dan ditumbuk sampai halus, ditempelkan pada bagian yang luka dan dibalut dengan kain bersih.

                                                                                 Asparagus

 

Nama Ilmiah
Asparagus officinalis
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, panjang � 3 m Batang Silindris, memanjat, membentuk rebung, hijau
Daun: Majemuk, berseling, tersebar, bentuk jarum, panjang 1 cm, hijau
Bunga: Majemuk, di ketiak daun, benang sari silindris, panjang + 1,5 cm, kepala putik bentuk bintang, putih, mahkola putih kemerahan
Buah: Kotak, bulat, masih muda hijau setelah tua coklat
Biji: Bulat, diameter 5 mm, putih
Akar: Serabut, putih kotor
Kandungan Kimia
Rebung, daun dan buah asparagus mengandung saponin, disamping itu rebungnya juga mengandung tanin dan daunnya mengandung polifenol.
Khasiat
Rebung asparagus berkhasiat sebagai obat beri-beri. Untuk obat beri-beri dipakai 10 gram rebung asparagus, diiris-iris, dicuci dan diseduh dengan 1 gelas air mendidih. Hasil seduhan diminum dan rebungnya dimakan.




                                                                                Beringin

 

Nama Ilmiah
Ficus Benjamina
Nama Daerah
Melayu: Waringin
Sunda: Caringin
Jawa: Beringin
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 20-25 m Batang Tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada batang tumbuh akar gantung, coklat kehitaman
Daun: Tunggal, bersilang berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Tunggal, di ketiak daun, tangkai silindris, kelopak bentuk corong, hijau, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan
Buah: Buni, bulat, panjang 0,5-1 cm, masih muda hijau setelah tua merah
Biji: Bulat, keras, putih
Akar: Tunggang, coklat
Kandungan Kimia
Daun, akar dan kulit batang beringin mengandung saponin, falvonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun beringin berkhasiat sebagai obat sakit sawanan pada anak-anak. Untuk obat sawanan dipakai 100 gram daun beringin, dicuci dan direbus dengan 5 liter air selama 25 menit. Air rebusan setelah agak dingin digunakan untuk memandikan anak yang sedang sakit.


                                                                                  Bakung

 
Nama Ilmiah
Crinum asiaticum
Nama Daerah
Batak: Bakong
Bangka: Semur
Minangkabau: Bakung
Melayu: Bakung
Sunda: Bakung
Jawa Tengah: Bakung
Madura: Bakong
Makassar: Bakung bug
Ambon: Dausa
Halmahera: Pete
Ternate: Fete-fete
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 1,3 m Batang Semu, diameter 10 cm, tegak, lunak, putih kehijauan
Daun: Tunggal, lanset, panjang 32-120 cm, lebar 3-10 cm, tebal, bertepi rata, ujung meruncing, pangkal tumpul, bila dipotong melintang nampak lubang-lubang, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk payung, tangkai pipih, tebal, panjang 35-120 cm, pangkal mahkota berlekatan, bentuk corong, putih, putik panjang 16 cm, ungu, benang sari melengkung keluar, tangkai sari panjang 5-10 cm, kepala sari warna jingga, bakal buah berbentuk elips, panjang 1,5 cm, putih keunguan
Buah: Kotak, bulat telur, tiap kotak terdapat 1 biji
Biji: Keras, bentuk ginjal, panjang 5 cm hitam
Akar: Serabut, silindris, putih
Kandungan Kimia
Akar dan daun bakung mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol, sedangkan bunganya mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Akar bakung berhasiat sebagai peluruh keringat dan obat luka, daunnya sebagai obat memar. Untuk peluruh keringat, dipakai 10 gram akar segar bakung , dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 20 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.


                                                                                   Arbei




Nama Ilmiah
Fragaira vesca
Kandungan Kimia
Buah arbei mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah arbei berkhasiat sebagai obat sariawan. Untuk obat sariawan dipakai 10 gram buah segar arbei, dicuci, kemudian dimakan sekaligus.



                                                                                     Anggur


 
Nama Ilmiah
Vitis vinifera
Nama Daerah
Inggris: Grape Vine
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, tahunan, tinggi + 8 m Batang Tegak, silindris, berkayu, coklat kehijauan
Daun: Tunggal, lonjong, berseling, tepi bergigi, berambut, panjang 10-16 cm, lebar 5-8 cm, bertangkai coklat, panjang 10 cm, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, berhadapan, kelopak bentuk mangkok, ujung rompang, mahkota lima, panjang 2 mm, ujung berlekatan, hijau
Buah: Buni, bulat, hitam
Biji: Lonjong, coklat muda
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan buah anggur mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun anggur berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat syphilis, kudis, sakit kepala, dan radang tenggorokan. Untuk peluruh air seni dipakai 15 gram daun segar anggur, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selarna 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.



                                                                                   Bintaro


 Nama Ilmiah
Cerbera manghas
Botani
Sinonim: Cerbera lactaria Ham., C. odollam Gaertn.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi, _+ 20 m Batang Tegak, berkayu, bulat, berbintik-bintik, hitam
Daun: Tunggal, tersebar, lonjong, tepi rata ujung dan pangkal meruncing, tipis,licin, pertulangan menyirip, panjang 15-20 cm, lebar, 3-5 cm, hijau
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ujung batang, tangkai silindris, panjang + 11 cm, hijau, kelopak tidak jelas, tangkai putik panjang 2-2,5 cm, jumlah empat, kepala sari coklat, kepala putik hijau keputih-putihan, mahkota bentuk terompet, ujung pecah menjadi lima, halus, putih
Buah: Kotak, lonjong, masih muda hijau setelah tua kehitaman
Biji: Pipih, panjang, putih
Akar: Tunggang, coklat
Kandungan Kimia
Daun, buah dan kulit batang bintaro mengandung saponin, daun dari buahnya juga mengandung polifenol, disamping itu kulit batangnya mengandung tanin.
Khasiat
Daun muda, akar dan kulit batang bintaro berkhasiat untuk pencahar, dengan 10 gram daun muda segar bintaro dicuci, dimakan sebagai lalap.

 

                                                                            Anggur Laut

 Nama Ilmiah
Coccoloba uvifera
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 2-4 m Batang Tegak, bulat, percabangan simpodial, beruas-ruas, putih kecoklatan
Daun: Tunggal, berseling, bulat, tepi rata, ujung dan pangkal membulat, panjang 10-20 cm, lebar 15-25 cm, bertangkai pendek, permukaan licin, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang 10-20 cm, hijau, kelopak bentuk piala, hijau, benang sari panjang 5 mm, putih, tangkai putik pipih, kepala putik bulat, kuning mahkota lonjong, putih
Buah Buni, bulat telur, diameter 1-2 cm, hijau kekuningan Biji: Bulat, diameter 5-8 mm, keras, hitam
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun, buah dan kulit batang anggur laut mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di samping itu kulit batangnya juga mengandung antrakinon.
Khasiat
Kulit batang dan buah anggur laut berkhasiat sebagai obat mencret/diare dan obat batuk. Untuk obat diare dipakai 10 gram buah anggur laut yang masih muda, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air sampai mendidih, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


                                                                         Anggrek Bongkol


 Nama Daerah
Jawa: Anggrek merpati, Anggrek bongkol
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Orchidales
Suku: Orchidaceae
Marga: Pholidota
Jenis: Pholidota chinensis Lindi
Ciri-ciri
Habitus: Terna, epifit, tinggi tahunan, tinggi 20-40 cm Batang Bulat, atau bulat telur, diameter 2-5 cm, panjang 5-8 cm, berair atau sukulen,licin, hijau
Daun: Tunggal, tangkai pendek, berseling, helaian daun bentuk lanset atau lonjong, panjang 10-20 cm, lebar 4-8 cm,ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan sejajar, melengkung, permukaan licin, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, kkelopak bentuk oval, ujung runcing, panjang 1-2 cm, coklat, kelopak lepas, 5 helai, bentuk tidak sama, putih Buah Kotak, bentuk kapsul, permukaan ber-rusuk, panjang 2-3 cm,hijau
Biji: Bulat, kecil,jumlah sangat banyak, halus, coklat
Akar: Serabut, berwarna coklat kehijauan
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di hutan-hutan, tumbuh pada batu-batuan berlumut atau batang pohon mati yang basah, kadang-kadang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Tumbuh baik di tempat yang terlindung dan lembab, pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Maret, pemanenan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Kandungan Kimia
Seluruh bagian tanaman anggrek bongkol mengandung kardenolin, flavonoid dan polifenol.
Khasiat
Anggrek bongkol berkhasiat sebagai obat batuk kering dan rematik. Untuk obat batuk kering, batang anggrek bongkol sebanyak 50 gram ditumbuk halus dan diperas airnya, disaring, dan diminum sekaligus. Lakukan pengobatan 3 kali sehari, pagi, siang dan sore hari sesudah makan.
Sedangkan untuk obat rematik, seluruh bagian tanaman anggrek bongkol sebanyak 60 gram cuci bersih, direbus dalam 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit. hasil rebusan setelah dingin disaring, diminum sekaligus. Pengobatan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore.



                                                                          Ambre


Botani
Sinonim: Pelargonium odoratissimum Hort.; P. Roseum Hort
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Geraniales
Suku: Geraniaceae
Marga: Geranium
Jenis: Geranium radula Cavan
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi _+ 1,5 m Batang Berkayu, bulat, permukaan kasar, berbulu, masih muda hijau setelah tua coklat
Daun: Tunggal, tangkai 5-12 cm, berambut kasar, tepi bergerigi, ujung tumpul, pangkal berlekuk, berambut, pertulangan menyirip, panjang _+ 13 cm, lebar _+ 9 cm, hijau muda, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk payung, tangkai panjang 5-12 cm, kelopak lepas terdiri dari 5 helai, daun mahkota lima, bulat telur, panjang 1-5 cm, lebar 5- 7 mm, benang sari sepuluh, pangkal berlekatan, bakal buah 5 ruang, merah muda Buah Buni, kerucut, panjang 5-6 mm, hijau
Biji: Kecil, putih
Akar: Tunggang, coklat muda
Kandungan Kimia
Daun geranium radula mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. di samping minyak atsiri.
Khasiat
Daun ambre (geranium radula) berkhasiat sebagai obat rematik dan bahan baku kosmetika. Untuk obat rematik dipakai 15 gram daun segar, ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit.


                                                                             Baret



Nama Daerah
Melayu: Si meduri-duri
Sunda: Jukut barong
Jawa Tengah: Baret
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Mimosaceae
Marga: Mimosa
Jenis: Mimosa invisa Mart
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar Batang Bersegi empat, bercabang, berambut, berduri tempel, ungu kehijauan
Daun: Majemuk, anak daun panjang 3-8 mm, lebar 1-1,5 mm, tepi rata, ujung runcing, pertulangan tidak jelas, hijau
Bunga: Bongkol, panjang 5 mm, di ketiak daun, berjumlah satu sampai tiga, benang sari delapan, mahkota bentuk tabung, ungu Buah Polong, berambut, panjang 1,5-5 cm, lebar i 5 mm, masih muda hijau setelah tua coklat
Biji: Bulat, permukaan licin, keras, kuning kecoklatan
Akar: Tunggang, putih
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Daun baret berkhasiat sebagai obat susah tidur dan obat kencing manis. Untuk obat susah tidur dipakai 100 gram daun segar baret direbus dengan 20 liter air selama 30 menit, air rebusan digunakan untuk mandi.



                                                                   Bayam Ungu



Botani
Sinonim: Althernanthera brasiliana L.O.K
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophyllales
Suku: Amaranthaceae
Marga: Altherhanthera
Jenis: Althernanlhera strigosa Hask
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tegak atau sedikit melata, tinggi mencapai 1 m Batang Bulat, kasar, bercabang banyak, beruas-ruas, berwarna ungu atau ungu kemerahan Daun: Tunggal, duduk berhadapan, di setiap ketiak daun tumbuh tunas baru, helaian bentuk lonjong sampai lanset, panjang 4-13 cm, lebar 2-5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun tegas, permukaan daun kasar berbulu, warna ungu tua atau ungu kemerahan Bunga: Majemuk, bentuk bulir bulat seperti knop, terletak di ketiak daun, panjang tangkai 5-10 cm, tangkai kasar, berwarna ungu, hiasan bunga bentuk bintang, ujung runcing, panjang bunga 5-10 mm, diameter 5-8 mm, warna putih gading Biji: Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat Akar: Serabut, berwarna putih kehitaman
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun kosong, pagar atau ditanam sebagai tanaman hias pekarangan, Tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan pada ketinggian 100 sampai 2300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juli-September. Waktu panen yang tepat pada bulan Maret-April.
Kandungan Kimia
Daun bayam ungu mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Bayam ungu berkhasiat sebagai pelancar air seni, obat diare dan sakit kepala. Untuk obat sakit kepala, daun bayam ungu segar sebanyak 60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus.
Sedangkan untuk obat diare: daun bayem ungu segar sebanyak 50 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus. Dianjurkan untuk diminum setelah buang air besar.


                                                                   Bayam Merah


 Nama Daerah
Sunda: Jukut jatinangor
Jawa: Kecicak abang
Botani
Sinonim: Alternanthera ficoidea LR. Br
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa Caryophylales
Suku: Amaranlhaceae
Marga: Alternanthera
Jenis: Alternanthera amoena Voss
Ciri-ciri
Habitus: Semak, satu tahun, tinggi + 50 cm Batang Tegak, masif, beralur, percabangan monopodial, hijau kemerahan
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, panjang 7-24 cm, lebar 4-12 cm, pertulangan menyirip, hijau kemerahan
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, bentuk bongkol, tangkai panjang 2 cm, hijau kemerahan, kelopak bentuk corong, benang sari kecil, tangkai putik kuning, kepala putik bulat, mahkota merah, merah Buah Batu, merah kecoklatan
Biji: Bulat, kecil, hitam
Akar: Tunggang, putih kecoklatan
Kandungan Kimia
Daun bayam merah mengandung saponin dan batangnya mengandung alkaloida, flavonoida, dan polifenol.
Khasiat
Daun bayam merah berkhasiat sebagai obat sakit kepala/pening. Caranya, 15 gram daun bayam merah segar dicuci, direbus dengan dua gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


                                                                   Bayam Dempo


Nama Daerah
Sunda: Bayem hayu, Bayem kotok
Jawa: Bayem empo, Bayem lemah
Madura: Terna lakek
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Caryophy Hales
Suku: Amaranthaceae
Marga: Althernanthera
Jenis: Alihernanthera phihxeroides Mart.Griseb
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, merayap atau melata, panjang 50-75 cm Batang Silindris, berbatang basah berongga, beruas-ruas, berwarna hijau atau hijau keunguan
Daun: Tunggal, duduk hersilang berhadapan, tangkai pendek, warna ungu atau hijau keunguan, helaian daun bentuk lonjong sampai lanset, panjang 1-6 cm, lebar 0,5-3 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang daun menyirip tegas, permukaan licin, mengkilat, bagian atas hijau tua bagian bawah hijau pucat
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2-3 mm, warna putih gading
Biji: Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat
Akar: Serabut, berwarna putih kekuningan
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, dekat parit, di tepi-tepi sungai atau di tempat-tempat yang becek, Tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan pada ketinggian 100 m sampai 1.500 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni- Agustus. Waktu panen yang tepat pada bulan April-Mei.
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Bayam dempo berkhasiat sebagai pelancar air seni dan obat memar. Untuk peluruh air seni, daun bayam dempo segar sebanyak 30-60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 5 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 kali.
Sedangkan untuk obat memar, daun bayam dempo sebanyak 50 gram, dicuci dan ditumbuk halus kemudian ditempelkan ke bagian yang sakit, selanjutnya dibalut dengan perban atau kain yang bersih, setelah ramuan kering boleh diganti yang baru.



                                                                         Anuma


Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Artemisia
Jenis: Artemisia annua L
Ciri-ciri
Habitus: Terna, semusim, tinggi 30-100 cm Batang Tegak, bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan
Daun: Majemuk, bentuk oval, lonjong, panjang 10-18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun bentuk oval, tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu kehijauan, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2-3 mm, warna putih gading
Biji: Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat.
Akar: Serabut, berwarna putih kekuningan
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan. Tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat pada bulan April-Mei.
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida, polyfenol dan minyak atsiri.
Khasiat
Anuma berkhasiat sebagai obat demam, anti-malaria, dan anti piretik. Untuk obat demam, daun tanaman anuma segar sebanyak 30-60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 kali.
Sedangkan untuk obat sakit malaria, daun tanaman anuma segar sebanyak 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama l 0 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.


                                                                        Aren


Nama Daerah
Aceh: Bakjuk
Alosa: Pangguh
Batak Parpar: Pola
Batak Karo: Paula
Batak Toba: Agaton
Nias: Peto
Mentawa: Paula
Minangkabau: Biluluk
Lampung: Hanau
Jawa Tengah: Are
Madura: Aren
Bali: Hano
Sasak: Jemaka
Sumbawa: Pola
Bima: Nao
Sangor: Akele
Gorontalo: Waolo
Toli-toli: Pun arin
Toraja: Onau
Makasar: Inau
Bugis: Inau
Ternate: Seko
Tidore: Siho
Tanimbar: Tuna
Buru: Nawaroni
Botani
Sinonim: Arenga saccharifera Labil
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Bangsa: Spadicitlorae Suku: Palmae Marga: Arenga Jenis: Arenga pinnata Merr
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tegak, tinggi 15-30 m Batang Bulat, diameter 65 cm, hijau kecoklatan
Daun: Berupa roset batang, berpelepah, tangkai 6-12 m, anak daun bentuk lanset, menyirip, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, panjang 1,5 m, lebar 7 cm, tangkai pendek, hijau muda, hijau tua
Bunga: Majemuk, berkelamin tunggal, bentuk tongkol, di ketiak daun, panjang tangkai 2,5 m, bunga jantan dan betina menyatu pada tongkol, panjang 0,5-1,5m, bunga jantan panjang 1-1,25 cm, daun kelopak tiga, bulat telur, benang sari banyak, kepala sari bentuk jarum, bunga betina bulat, bakal buah tiga, putik tiga, putih, mahkota berbagi tiga, kuning keputih-putihan
Buah: Bulat peluru, ujung melengkung ke dalam atau rompang, diameter 3-5 cm, coklat
Biji: Bulat telur, hitam
Akar: Serabut, putih kekuningan
Kandungan Kimia
Akar aren mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Akar aren berkhasiat sebagai pelancar air seni dan peluruh haid. Getah hasil sadapan berkhasiat sebagai obat sariawan, urus-urus dan obat radang paru-paru. Untuk pelancar air seni dipakai 25 gram akar segar aren, dicuci, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.


                                                                           Srikaya


Nama Daerah
Aceh: Serba rabsa
Melayu: Buah nona
Lampung: Buah unah
Sunda: Manowa
Jawa tengah: Mulwo
Madura: Binuwa
Flores: Anona
Timor: Ata kase
Roti: Nonadae lok
Mongondow: Manunang
Makasar: sirikaya doke
Bugis: sirikaya susu
Kai: Boinan
Ambon: Buah nyonya
Klasifikasi
Divisi: SpermatophytaSub divisi: Spermatophyta Kelas: angiospermae Bangsa: Ranunculales Suku: Annonaceae Marga: Annona Jenis: Annona reticulata L
Ciri-ciri
Habitus: Pohon atau perdu,tinggi 7 m
Batang: berkayu, bulat, bercabang, coklat keputih-putihan
Daun: Tunggal,bulat telur sampai lanset, ujung dan pangkal meruncing,tepi rata, panjang 9-30 cm, lebar7-20 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau kekuningan, hijau
Bunga: Majemuk, pada cabang, tangkai 12 mm, daun kelopak kecil, bulat telur, panjang 4,5 cm, benang sari banyak, putih, tangkai sari melebar, kepala putik duduk, mahkota lanset, panjang 31 mm, lebar + 6 mm, kuning keputih-putihan
Buah: Majemuk, bulat, diameter 5-12 cm, kuning atau merah kekuningan
Biji: bersegi, licin, masih muda coklat setelah tua hitam
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan kulit batang srikaya mengadung saponin, tlavonoida, di samping itu kulit batangnya juga mengandung alkaloida dan tanin.
Khasiat
Daun srikaya berkhasiat sebagai obat bisul, obat encok dan obat sakit kulit, biji dan kulit batangnya berkhasiat sebagai obat mencret. Untuk obat bisul dipakai 4-5 lembar daun segar Annona reticulata, dicuci, diberi kapur 1/4 sendok teh, ditumbuk sampai lumat, kemudian ditempelkan pada bisul, dibalut dengan kain bersih.

                                                                    Bawang Putih


Nama Daerah
Melayu: Bawang putih
Aceh: Lasun
Minangkabau: Dasun
Batak: Lasuna
Lampung: Bacong landak
Sunda: Bawang bodas
Jawa: Bawang
Madura: Babang pole
Dayak: Bawang kasihong
Makasar: Lasuna kebo
Bugis: Lasuna pote
Gorontalo: Piamoputi
Nusa Tenggara: Incuna
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Bangsa Liliales Suku: Lifiaceae Marga: Allium Jenis: Allium sativum L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 50-60 cm Batang Semu, beralur, hijau
Daun: Tunggal, berupa reset akar bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm, lebar 1,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri atas subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk payung, bertangkai panjang, putih
Kandungan Kimia
Saponin, flavonoida dan politefol, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Umbi bawang putih berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, obat pening dan antibiotika. Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai 4 gram bawang putih, dikupas dan dicuci, dimakan mentah sebagai lalap.


                                                                      Pacar Cina


Nama Daerah
Melayu: Pacar cina
Sunda: Culan
Jawa: Pacar culan
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rutales
Suku: Meliaceae
Marga: Aglaia
Jenis: Aglaia odorata Lour
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 2-5 m.
Batang: Berkayu, bulat, kasar, bercabang, putih kotor.
Daun: Majemuk, menyirip gasal, anak daun tiga sampai lima, bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 1 -3,5 cm, pertulangan menyirip, tangkai panjang ± 3 mm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ujung cabang, kelopak kecil, berbagi lima, kuning kehijauan, benang sari kecil, kuning, putik bentuk bintang, kuning, mahkota lima, bentuk elips atau bulat telur, kuning.
Buah: Buni, kecil, bulat, berbulu, panjang 6-7 mm, merah kehitaman
Biji: Kecil, bulat, kuning kehijauan.
Akar: Tunggang, kuning kotor.
Kandungan Kimia
Daun pacar cina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan tanin, di samping minyak atsiri.
Khasiat
Daun pacar cina berkhasiat sebagai obat penghilang bau badan, obat mencret dan obat luka. Untuk obat penghilang bau badan dipakai ± 10 gram daun segar pacar cina, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali 1/2 gelas pagi dan sore.


                                                                     Bawang prey


Nama Daerah
Sunda: Bawang pere
Jawa: Bawang sayur, bawang prey.
Botani
Sinonim: Allium ampeloprasum L var. porum (L.) Regel
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Liliales
Suku: Amarylidaceae
Marga: Allium
Jenis: Allium porrum
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 0,2-1 m
Batang: Semu, terbentuk dari kumpulan pelepah daun, masif, bulat, hijau
Daun: Tunggal, berseling, bentuk pita, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-25 cm, lebar 0,5-2 cm, pertulangan sejajar, licin, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk payung, bertangkai silindris, panjang 13-25 cm, hijau, benang sari 6, tangkai sari putih, kepala sari hitam, kepala putik bulat, kuning, mahkota 6 helai, ujung runcing, putih.
Buah: Kotak, beruang tiga, garis tengah 0,5 cm, hijau.
Biji: Pipih, hitam.
Akar: Serabut, kuning muda.
Kandungan Kimia
Daun bawang prey mengandung saponin dan kardenofin dan minyak atsiri.
Khasiat
Daun bawang prey digunakan sebagai obat batuk. Untuk obat batuk dipakai 10 gram daun segar Allium porrum, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai rnendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


                                                                     Bawang Daun


Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Liliales
Suku: Liliaceae
Marga: Allium
Jenis: Allium fistulosum L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 60-70 cm
Batang: Semu, beralur, tidak bercabang, hijau muda
Daun: Tunggal, berupa roset akar,lanset, tepi rata, ujung runcing, panjang + 30 cm, lebar 5 mm, pertulangan sejajar, daging daun tipis, rata, hijau
Bunga: Majemuk, berkelamin dua, tangkai silindris, panjang + 2 cm, hijau, kelopak bentuk corong, ujung bertoreh, permukaan rata, putih kehijauan, benang sari silindris, panjang 5 mm, kepala sari melengkung, hitam, putik silindris, panjang + 2 cm, kepala putik kuning, bulat panjang, hijau, mahkota bulat, berbagi enam, permukaan rata, putih
Buah: Kotak, lonjong, diameter 5 mm, hijau
Biji: Pipih, kecil, putih
Akar: Serabut, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan akar Allium fistulosum mengandung saponin dan tanin, disamping itu daunnya mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Daun bawang daun berkhasiat sebagai obat perut kembung dan untuk peluruh kentut. Untuk obat perut kembung dipakai + 15 gram daun segar, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                                    Bawang Merah


Nama Daerah
Aceh: Bawang abang mirah
Batak Karo: Pia
Palembang: Bawang abang
Minangkabau Bawang sirah
Lampung Bawang suluh
Melayu: Bawang merah
Sunda: Bawang beureum
Jawa: Brambang
Madura: Bharjang Merah
Bali: Jasun bang
Nusa Tenggara: Timor Kalpeomeh, Roti Laisona pras
Gorontalo: Bawangi
Bugis: Lasuna
Buol: Pia
Makasar: Lasuma
Halmahera: Bawa
Ternate Bawa roriha
Buru Kosai miha
Tidore Bawa Koriri
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Bangsa: Liliales
Suku: Liliaceae
Marga: Allium
Jenis: Allium cepa L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, tinggi 40-60 cm
Batang: Tidak berbatang, berumbi lapis, merah keputih-putihan, berlobang, bentuk lurus, ujung runcing, tapi rata, panjang ± 50 cm, lebar ± 0,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri atas lubang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau
Daun: Tunggal, memeluk umbi lapis
Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris, panjang ± 40 cm, hijau, benang sari enam, tangkai sari putih, kepala sari hijau, putik menancap pada dasar bunga, mahkota bentuk bulat telur, ujung runcing, tengahnya bergaris putih
Buah: Batu, bulat, hijau
Biji: Segi tiga, hitam
Akar: Serabut, putih
Khasiat
Bawang merah berkhasiat sebagai obat disamping sebagai bumbu. Untuk obat penurun panas dipakai ± 20 gram umbi lapis Allium cepa, dicuci dan diparut. Hasil parutan dicampur dengan 1 sendok makan minyak kelapa, dibalurkan pada badan.

                                                                      Alamanda




Nama Daerah
Sunda: Lame areuy
Jawa: Alamanda
Botani
Sinonim: Allamanda hendersoni Bull, ex Domb
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Apocynales
Suku: Apocynaceae
Marga: Allamanda
Jenis Allamanda cathartics L
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 4-5 m
Batang: Berkayu, bulat, berbaring, berbuku-buku, tiap buku terdapat daun yang melinglar, empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau,atas ungu, putih kehijauan
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak bentuk lanset, Permukaan halus, hijau, benang sari tertancap pada mahkota, mahkota berseling pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik bercangap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata kuning
Akar: Tunggang, putih telur
Buah: Kotak, bulat, diameter + 1,5 cm
Biji: Bentuk segitiga, masih muda hijau keputih-putihan setelah tua hitam
Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-16 cm,lebar 2,5-5 cm, tebal, pertulangan menyirip hijau
Kandungan Kimia
Daun Allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buah-nya mengandung saponin, di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan buahnya mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun Alamanda berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai ± 15 gram daun segar Allamanda ca-thartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.

                                                                     Babandotan


Nama Daerah
Melayu: Bandotan
Sunda: Babandotan
Jawa: Bandotan
Madura: Dus bedusan
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Ageratum
Jenis: Ageratum conyzoides L
Ciri-ciri
Habitus: Herba, 1 tahun, tinggi 10-120 cm
Batang: Tegak atau terbaring
Daun: Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, pertulangan menyirip, tangKai pendek, hijau
Bunga: Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan, bentuk malai rata, panjang 6-8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu
Buah: Padi, bulat panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang, hitam
Biji: Kecil, hitam
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan bunga Ageratum conyzoides mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Daun babandotan berkhasiat sebagai obat luka baru dan obat wasir. Untuk obat luka baru dipakai + 5 gram daun segar Ageratum conyzoides, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditempelkan pada luka dan dibalut.





                                                                         Akalifa


Botani
Sinonim: Acalypha tricolor Hort. ex Seem
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Euphorbiales
Suku: Euphorbiaceae
Marga: Acalypha
Jenis: Acalypha wikesiana muell. Arg
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tinggi ± 5 m
Batang: Tegak, berkayu, bulat, halus, percabangan simpodial, ranting berambut, coklat
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, tepi bergerigi, ujung meruncing, pangkal rata, berbintik-bintik, panjang 4-17 cm, lebar 2-12 cm, pertulangan menyirip, tangkai bulat, berambut, panjang 1-2 cm, ungu
Bunga: Majemuk, bentuk mangkok, kecil, ungu, benang sari kecil, duduk dalam gelendong sepanjang sumbu bulir, putik bertangkai, putih bertangkai putih, mahkota bertaju, ungu, masing-masing terbagi tiga, ungu
Buah: Kotak ber-ruang tiga, berambut, merah
Biji: Bentuk ginjal, hitam
Akar: Tunggang, coklat
Kandungan Kimia
Daun, bunga dan batang Acalypha wilkesiana mengandung saponin, di samping itu daun dan bunganya juga mengandung flavonoida dan tanin dan batangnya juga mengandung polifenol.
Khasiat
Daun akalifa dapat digunakan untuk membersihkan noda-noda pada kulit. Untuk membersihkan noda-noda pada kulit dipakai ± 10 gram daun segar Acalypha wilkesiana, dicuci, ditambah kapur dan gambir sedikit, dilumatkan, kemudian dioleskan pada noda-noda di kulit.



                                                                           Akasia


Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Resales
Suku: Leguminosae
Marga: Acacia
Jenis: Acacia sieberiana DC
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tingggi 15-20 m
Batang: Tegak, bulat, putih kotor
Daun: Majemuk, berhadapan, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal tumpul, panjang 5-20 cm, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Majemuk berkelamin dua, di ketiak daun, kelopak silindris, benang sari silindris, kepala sari bentuk ginjal, mahkota putih, bentuk seperti kuku, putih
Buah: Polong, masih muda hijau setelah tua coklat
Biji: Lonjong, pipih, coklat
Akar: Tunggang, putih kotor
Kandungan Kimia
Akar, daun dan buah Acacia sieberiana mengandung saponin, di samping itu daun dan buahnya mengandung flavonoida dan buahnya juga mengandung polifenol.
Khasiat
Akar akasia berkhasiat sebagai obat demam dan obat perut mulas. Untuk obat demam dipakai ± 10 gram akar segar Acacia sieberiana, di-cuci, dipotong-potong, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.


                                                                   Blimbing Legi


 Nama Daerah
Batak: Asom jorbing
Minangkabau: Balimbing manih
Melayu: Belimbing manis
Sunda: Balimbing amis
Jawa Tengah: Blimbing legi
Madura: Bhalingbhing manis
Gorontalo: Lembetua
Buol: Lombituka gula
Baree: Takule
Makasar: Bainang sulapa
Bugis: Balireng
Kai: Baknil kasluir
Ternate: Totofuko
Tidore: Toiuo
Halmahera: Balibi totofuko
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Geraniales
Suku: Oxalidaceae
Marga: Averrhoa
Jenis: Averrhoa carambola L
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi + 12 m
Batang: Berkayu, tegak, bulat, bercabang-cabang, coklat kotor
Daun: Majemuk, menyirip, bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 1,5-7,5 cm, lebar 1-4 cm, bertangkai pendek, anak daun dua belas, pertulangan menyirip, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, pada ranting atau ketiak daun, kelopak + 4 mm, merah, daun mahkota pada bagian tengah bergandengan, bulat telur 6-8 mm, merah keunguan
Buah: Buni, panjang 4-13 cm, masih muda hijau setelah tua kuning kehijauan
Biji: Lanset, pipih, masih muda putih setelah tua coklat kehitaman
Akar: Tunggang, bulat, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun Averrhoa carambola mengandung alkaloida, saponin dan flavonoida.
Khasiat
Buah blimbing legi berkhasiat sebagai obat batuk, dan obat tekanan darah tinggi, daunnya berkhasiat sebagai obat pening. Untuk obat batuk dipakai ± 300 gram buah blimbing legi, dicuci, diparut, kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.


                                                                  Blimbing Wuluh


Nama Daerah
Aceh: Limeng
Gayo: Selemeng
Batak Karo: Belimbing
Batak Toba: Balimbing
Nias: Malimbi
Minangkabau: Balimbing
Lampung: Balimbing
Melayu: Belimbing asam
Sunda: Balimbing
Jawa Tengah: Blimbing wuluh
Madura: Bhalingbhing bulu
Bali: Blimbing buloh
Bima: Limbi
Sawu: Libi
Flores: Balimbeng
Roti: Ninilu daelok
Timor: Kerbo
Gorontalo: Lembitue
Buol: Lombituko
Makasar: Bainang
Bugis: Calene
Buru: Taprera
Halmahera: Malibi
Irian: Utekee
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Geraniales
Suku: Oxalidaceae
Marga: Averrhoa
Jenis: Averrhoa bilimbi L
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 5-10 m
Batang: Tegak, bercabang-cabang, permukaan kasar, banyak tonjolan, hijau kotor
Daun: Majemuk, menyirip, anak daun 25-45 helai, bulat telur, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang 7-10 cm, lebar 1-3 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau muda, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, panjang 5-20 cm, kelopak ± 6 mm, merah, daun mahkota bergandengan, bentuk lanset, ungu
Buah: Buni, bulat, panjang 4-6 cm, hijau kekuningan
Biji: Lanset atau segi tiga, masih muda hijau setelah tua kuning kehijauan
Akar: Tunggang, coklat kehitaman
Kandungan Kimia
Daun, buah dan batang Averrhoa bilimbi mengandung saponin, flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung tanin dan batangnya mengandung alkaloida dan polfenol.
Khasiat
Bunga blimbing wuluh berkhasiat sebagai obat batuk, buahnya berkhasiat sebagai obat sariawan dan daunnya berkhasiat sebagai obat encok, obat penurun panas dan obat gondok. Untuk obat batuk dipakai bunga segar blimbing wuluh ± 11 gram, diberi gula Jawa ± 5 gram, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, diaduk, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.



                                                                          Benda


Nama Daerah
Aceh: Mengko
Batak: Torop
Melayu: Bakil
Minangkabau: Tarok
Sunda: Benda
Jawa: Benda, Benda kebo
Madura: Kokap
Makasar: Taeng
Botani
Sinonim: Artocarpus blumei Tree.; A. kunstlen King.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Urticales
Suku: Moraceae
Marga: Artocarpus
Jenis: Artocarpus elastica Reinw
Ciri-ciri
Habitus (Pohon, tinggi 15-30 m), Batang (Pohon, tinggi 15-30 m), Daun (Tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah, permukaan kasar, coklat), Bunga (Tunggal, berseling, lonjong, tebal, tepi bertoreh, ujung dan pangkal runcing, panjang 20-40 cm, lebar 15-25 cm, pertulangan menyirip, berbulu, hijau), Buah (Majemuk semu, bulat, berduri halus, garis tengah 10-15cm,coklat), Biji (Bentuk ginjal, panjang 1-3 cm, coklat), Akar (Tunggang, kuat, coklat).
Kandungan Kimia
Daun, buah dan kulit batang Artocarpus elastica mengandung saponin dan polifenol, di samping itu daun dan buahnya juga mengandung flavonoida.
Khasiat
Kulit batang benda berkhasiat sebagai obat sakit perut dan getahnya sebagai obat sakit mencret. Untuk obat sakit perut dipakai kulit batang benda, dipukul-pukul lalu digunakan sebagai sabuk perut.


                                                                    Brambangan


Nama Daerah
Sunda: Gewor
Jawa: Brambangan
Madura: Djeboran
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Bromeliales
Suku: Commelinaceae
Marga: Aneilema
Jenis: Aneilema malabaricum L. Merr
Ciri-ciri
Habitus: Herba, semusim, membentuk stolon, panjang 10-50 cm
Batang: Menjalar dan merambat, bulat, hijau keunguan
Daun: Tunggal, roset akar, berseling, bentuk pita, panjang 3-15 cm, lebar 1-3 cm, tepi rata, pertulangan sejajar hijau
Bunga: Majemuk, di ujung batang atau di ketiak daun, terdiri dari 2-3 cabang, benang sari 6, mahkota 3 helai, ungu atau biru
Buah: Kotak, lonjong, panjang 0,4-0,6 cm, hijau
Biji: Lonjong, keras, coklat
Akar: Serabut, putih
Kandungan Kimia
Daun Aneilema malabaricum mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Brambangan berkhasiat untuk pelancar air seni. Untuk pelancar air seni dipakai + 10 gram herba segar Aneilema malabaricum, dicuci, diseduh dengan 1 gelas air matang panas selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

                                                                          Beluntas


Nama Ilmiah
Pluchea indica
Nama Daerah
Sumatera: Beluntas
Sunda: Beluntas
Jawa Tengah: Luntas
Madura: Baluntas
Makasar: Lamutasa
Timor: Lenabou
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Pluchea
Jenis: Pluchea indica Less
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 1-1,5 m
Batang: Berkayu, bulat, tegak, bercabang, masih muda ungu setelah tua putih kotor
Daun: Tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu halus, panjang 3,8-6,4 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, hijau muda, hijau
Bunga: Majemuk, bentuk malai rata, mahkota lepas, putik bentuk jarum, panjang ± 6 mm, hitam kecoklatan, kepala sari ungu, kepala putik dua, putih, putih kekuningan
Buah: Kecil, keras, coklat
Biji: Kecil, coklat keputih-putihan
Akar: Tunggang, bercabang, putih kotor
Kandungan Kimia
Daun dan bunga beluntas mengandung saponin, flavonoida dan polivenol, di samping itu bunganya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Daun beluntas berkhasiat sebagai obat penurun panas, obat batuk dan penghilang bau keringat. Untuk obat penurun panas dipakai ± 100 gram daun segar beluntas, dicuci , dikukus hingga matang, dimakan sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.

Share this Article on :
 

© Copyright Towarani 1407 2010 -2012 | TOWARANI Teluk Bone | Powered by Login.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...